Life is the struggle

The struggle needs the sacrifice of the body, the soul, and everything to actualize the hope, the dream, and the love.
Hidup ini Sebuah Perjuangan.
Perjuangan Perlu Pengorbanan atas Jiwa, Raga, dan Segala Kepunyaan demi Terwujudnya Harapan, Impian, Cita-cita, dan Cinta.

Putaran Kehidupan (Rotation of Life)

Life in the World rightly rotates and Walks; it is certainty.
Kehidupan Dunia Berputar dan Berjalan; ialah Keniscayaan

Jembatan Kehidupan (The Bridge of the World)
Ikhsan Falihi pada Sebuah Jembatan

Andai Jembatan ini adalah Penghubung Tujuan. Niscaya Lautan Luas Ini Adalah KEILMUAN. Ijinkan Kuberpijak dan Kumelalui Jembatan Keilmuan tuk Meraih Keselamatan dan Keberhasilan.

IKHSAN Falihi di Pinggir Laut.
(IKHSAN Falihi On The Seaside)

Andai Lautan Itu Luasnya Rinduku, Maka Bentangan Rindu Tiada Surut. Begitu pun Jua Kalian Puas Melarungkan Berjuta IMPIAN.

Penangkal Covid-19

Makanan Penambah Kekebalan Tubuh untuk Menangkal Covid-19

Thursday, December 1, 2011

NASEHAT SESEPUH: Why must we be sad? (Mengapa Harus Sedih?)

Mengalir
NASEHAT SESEPUH
Digubah di Surabaya
Oleh Ikhsan Falihi
11 Januari 2011


“Why must we be sad?
Mengapa harus sedih?”

“Let this life pass like water flows into the extended ocean.
Biarkan hidup ini berlalu begitu saja bagai air mengalir ke bentang samudera.”


Wednesday, August 17, 2011

Lesson Of Islam 11 (Pelajaran Agama Islam 11)

How are my younger siblings who are loyal to visit this blog and all comrades either in the villages or in the cities, either in Java or in out Java, either in domestic or in foreign country, who hope publication of this blog, now Ikhsan discuss laylatul qadr in detail more again than the previous titles.

Apa Kabar Adik-adik yang setia mengunjungi blog ini, dan semua sahabat setia baik di desa maupun di kota atau yang di Pulau Jawa maupun di luar Pulau Jawa, baik di dalam negeri maupun di luar negeri, yang menghendaki terbitnya isi blog ini,  kali ini kak Ikhsan mengupas laylatul qadr lebih detail dibandingkan judul-judul sebelumnya.


e
LAILATUL QADR
(MALAM KEMULIAAN=THE NIGHT OF HONOUR)
Compiled By Ikhsan, M.Pd
Active In The Study Center Of Darul Hikmah
(Aktif di Study Center Of Darul Hikmah / SCDH)
Berpusat di Kebonsari-Jambangan-Surabaya-Jawa Timur


Lailatul qadr berasal dari kata
a.     Allaylu atau allaylatu
Allaylu berarti malam,. Allaylu memiliki bentuk jamak layaaliy berarti malam-malam
Allaylatu berarti wahidatullayl = semalam=satu malam
b.     Alqadru atau alqadaru
Alqadaru berasal dari kata kerja qadara-yaqduru/yaqdiru, dengan masdar qudratan-wa maqdiratan
Alqadaru berarti mampu, kuasa, menentukan, mentaqdirkan, menentukan, memuliakan, menghargai
Alqadru berarti harga, nilai, mulia, kehormatan

Dengan demikian laylatulqadr berarti sebuah malam kemuliaan/malam kehormatan, dimana malam itu penuh keberkahan, penuh nilai kebermaknaan yang ada di bulan Ramadhan

Adapun beberapa dalil yang mendetailkan seputar laylatulqadr antara lain
1.     Surat  Al-Qadr ayat 1 hingga 5
2.     Surat  Al-Baqarah ayat 185
3.     Surat  Ad-Dukhan ayat 2 hingga 4
4.     Surat  Al-Fajr ayat 2

Menurut Surat  Al-Qadr ayat 1 hingga 5: malam qadr adalah malam kemuliaan karena di dalam malam itu permulaan diturunkan alquran dari lauh mahfuz kepada Nabi Muhammad SAW (hal ini sesuai Surat Al-Baqarah ayat 185), malam itu lebih baik daripada seribu bulan, di malam itu turun para malaikat dan Jibril untuk mengatur segala urusan makhluk, di malam itu penuh kesejahteraan hingga terbit fajar,

Menurut Surat  Ad-Dukhan ayat 2 hingga 4 : malam qadr adalah malam penuh berkah, di dalamnya dibereskan segala urusan makhluk, malam penuh hikmah, malam pertama kali Al-Qur’an diturunkannya (sesuai Surat Al-Baqarah ayat 185)

 
Malam laylatulqadr memiliki keistimewaan, diantaranya:
1. Unzila fiihilqur’an (diturunkannya Al-Quran). Adapun fungsi Al-Quran adalah
- Hudan linnaas (sebagai petunjuk bagi manusia)
- Bayyinaatin minalhuda (sebagai penjelas bagi petunjuk itu)
–Walfurqan (sebagai pembeda antara yang haq/baik dan yang bathil/buruk)
2. Laylatulqadr khayrun min alfisyahrin (malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan).  Setiap manusia yang beribadah di malam itu derajat pahala dan kualitas ibadahnya saat itu lebih baik, lebih mulia, lebih unggul, dibandingkan ibadah yang dilakukan manusia selama seribu bulan berturut-turut. Padahal dalam kondisi normal sangat mustahil bagi umat Nabi Muhammad SAW dapat melakukan ritual ibadah selama seribu bulan berturut-turut, ketahuilah bahwa kisaran usia hidup manusia sekarang ini Cuma 60-70 tahun, dan dalam rentang usia itulah khilaf dan dosa acapkali menyatu dengan kehidupan manusia, belum lagi ibadah yang dilakukan manusia itu walau tampak khusuk-istiqomah di pandang mata, namun sesungguhnya masih ternoda dengan kurang ikhlas, pamer, sombong, atau lainnya.
3. Tanazzalul malaaikatu warruuhu fiihaa (di malam kemuliaan itu turunlah para malaikat dan Jibril)
4. Bi izni robbihim minkulli amri (dengan izin allah SWT para malaikat itu dan Jibril mengatur segala urusan makhluk). Segala urusan makhluk mencakup masalah hidup,  mati, jodoh, rezki, nasib, dan sebagainya diatur hingga segalanya beres oleh para malaikat dan Jibril di malam kemuliaan itu.  Beruntunglah hamba allah di jagat raya ini yang mau curhat (mencurahkan segala isi hatinya dan persoalan hidupnya) kepada ilaah bukan kepada mama, bukan kepada papa, bukan kepada manusia pintar atau pangkat atau kaya. Sekali lagi curhat dong pada ilaah (Allah SWT)
5. Salaamun hiya hatta mathla’ilfajr (salam dan sejahtera di malam kemuliaan itu hingga terbit fajar). Di malam ini para malaikat dan Jibril selain membereskan segala urusan makhluk tentu saja mereka menyampaikan salam sejahtera bagi hamba allah yang  beriman dan bertaqwa di saat mereka menjalankan ibadah di malam itu
6. Menurut hadits shahih bukhari muslim: tatkala manusia menunaikan ibadah shalat malam, maka segala dosanya diampuni oleh Allah SWT. Sebagian ulama berpendapat segala dosa meliputi dosa besar dan dosa kecil. Sebagian ulama berpendapat segala dosa meliputi hanya dosa kecil, untuk dosa besar harus melalui pertaubatan nasuha.


Berikut ini petikan ayat-ayat suci Al-Quran mengenai laylatulqadr:

Surat Al-Qadr (The Night Of Honour) - سورة القدر

بسم الله الرحمن الرحيم

1. Indeed, We sent the Qur'an down during the Night of Decree.
1. Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan.


2. And what can make you know what is the Night of Decree?
2. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?


3. The Night of Decree is better than a thousand months.
3. Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.



4. The angels and the Spirit descend therein by permission of their Lord for every matter.
4. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.



5. Peace it is until the emergence of dawn.
5. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.

 

Surat Al-Baqarah (The Cow) - سورة البقرة

بسم الله الرحمن الرحيم


185. The month of Ramadhan [is that] in which was revealed the Qur'an, a guidance for the people and clear proofs of guidance and criterion. So whoever sights [the new moon of] the month, let him fast it; and whoever is ill or on a journey - then an equal number of other days. Allah intends for you ease and does not intend for you hardship and [wants] for you to complete the period and to glorify Allah for that [to] which He has guided you; and perhaps you will be grateful.
185.(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.

 

Surat Ad-Dukhān (The Smoke) - سورة الدخان

بسم الله الرحمن الرحيم
2. By the clear Book,
2.   Demi Kitab (Al Quran) yang menjelaskan,


3. Indeed, We sent it down during a blessed night. Indeed, We were to warn [mankind].
3. sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan.

4. On that night is made distinct every precise matter -
4.  Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah,

 

Surat Al-Fajr (The Dawn) - سورة الفجر

بسم الله الرحمن الرحيم


2.  And [by] ten nights
2. Dan malam yang sepuluh,




Demikianlah artikel ini dibuat semoga bermanfaat bagi semua pembaca

Lesson of Islam 10 (Pelajaran Agama Islam 10)

 BAB ZAKAT
Compiled By Ikhsan,M.Pd
(Dihimpun oleh Ikhsan, M.Pd)
Magister Pendidikan Matematika
Active In The Study Center Of Darul Hikmah
(Sekarang aktif di The Study Center Of Darul Hikmah / SCDH)

Petikan Ayat-Ayat Suci Al-Qur'an 

Al-Baqarah (2) : 43
وَأَقِيمُواْ الصَّلاَةَ وَآتُواْ الزَّكَاةَ وَارْكَعُواْ مَعَ الرَّاكِعِينَ
2.43. Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang yang ruku'
(And establish prayer and give zakah and bow with those who bow [in worship and obedience]).
Al-Baqarah (2) : 83
وَإِذْ أَخَذْنَا مِيثَاقَ بَنِي إِسْرَائِيلَ لاَ تَعْبُدُونَ إِلاَّ اللّهَ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَاناً وَذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَقُولُواْ لِلنَّاسِ حُسْناً وَأَقِيمُواْ الصَّلاَةَ وَآتُواْ الزَّكَاةَ ثُمَّ تَوَلَّيْتُمْ إِلاَّ قَلِيلاً مِّنكُمْ وَأَنتُم مِّعْرِضُونَ
2.83. Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapa, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling.
And [recall] when We took the covenant from the Children of Israel, [enjoining upon them], "Do not worship except Allah ; and to parents do good and to relatives, orphans, and the needy. And speak to people good [words] and establish prayer and give zakah." Then you turned away, except a few of you, and you were refusing).

Al-Baqarah (2) : 110
وَأَقِيمُواْ الصَّلاَةَ وَآتُواْ الزَّكَاةَ وَمَا تُقَدِّمُواْ لأَنفُسِكُم مِّنْ خَيْرٍ تَجِدُوهُ عِندَ اللّهِ إِنَّ اللّهَ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
2.110. Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Dan kebaikan apa saja yang kamu usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahala nya pada sisi Allah. Sesungguhnya Alah Maha Melihat apa-apa yang kamu kerjakan.
(And establish prayer and give zakah, and whatever good you put forward for yourselves - you will find it with Allah. Indeed, Allah of what you do, is Seeing).

Al-Baqarah (2) : 177
لَّيْسَ الْبِرَّ أَن تُوَلُّواْ وُجُوهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ وَلَـكِنَّ الْبِرَّ مَنْ آمَنَ بِاللّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَالْمَلآئِكَةِ وَالْكِتَابِ وَالنَّبِيِّينَ وَآتَى الْمَالَ عَلَى حُبِّهِ ذَوِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ وَالسَّآئِلِينَ وَفِي الرِّقَابِ وَأَقَامَ الصَّلاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَالْمُوفُونَ بِعَهْدِهِمْ إِذَا عَاهَدُواْ وَالصَّابِرِينَ فِي الْبَأْسَاء والضَّرَّاء وَحِينَ الْبَأْسِ أُولَـئِكَ الَّذِينَ صَدَقُوا وَأُولَـئِكَ هُمُ الْمُتَّقُونَ
2.177. Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.
(Righteousness is not that you turn your faces toward the east or the west, but [true] righteousness is [in] one who believes in Allah , the Last Day, the angels, the Book, and the prophets and gives wealth, in spite of love for it, to relatives, orphans, the needy, the traveler, those who ask [for help], and for freeing slaves; [and who] establishes prayer and gives zakah; [those who] fulfill their promise when they promise; and [those who] are patient in poverty and hardship and during battle. Those are the ones who have been true, and it is those who are the righteous).
Al-Baqarah (2) : 277
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُواْ وَعَمِلُواْ الصَّالِحَاتِ وَأَقَامُواْ الصَّلاَةَ وَآتَوُاْ الزَّكَاةَ لَهُمْ أَجْرُهُمْ عِندَ رَبِّهِمْ وَلاَ خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلاَ هُمْ يَحْزَنُونَ
2.277. Sesungguhnya orang-orang yang beriman, mengerjakan amal saleh, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
(Indeed, those who believe and do righteous deeds and establish prayer and give zakah will have their reward with their Lord, and there will be no fear concerning them, nor will they grieve).
An-Nisa (4) : 77
أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِينَ قِيلَ لَهُمْ كُفُّواْ أَيْدِيَكُمْ وَأَقِيمُواْ الصَّلاَةَ وَآتُواْ الزَّكَاةَ فَلَمَّا كُتِبَ عَلَيْهِمُ الْقِتَالُ إِذَا فَرِيقٌ مِّنْهُمْ يَخْشَوْنَ النَّاسَ كَخَشْيَةِ اللّهِ أَوْ أَشَدَّ خَشْيَةً وَقَالُواْ رَبَّنَا لِمَ كَتَبْتَ عَلَيْنَا الْقِتَالَ لَوْلا أَخَّرْتَنَا إِلَى أَجَلٍ قَرِيبٍ قُلْ مَتَاعُ الدَّنْيَا قَلِيلٌ وَالآخِرَةُ خَيْرٌ لِّمَنِ اتَّقَى وَلاَ تُظْلَمُونَ فَتِيلاً
4.77. Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang dikatakan kepada mereka : "Tahanlah tanganmu (dari berperang), dirikanlah sembahyang dan tunaikanlah zakat !" Setelah diwajibkan kepada mereka berperang, tiba-tiba sebahagian dari mereka (golongan munafik) takut kepada manusia (musuh), seperti takutnya kepada Allah, bahkan lebih sangat dari itu takutnya. Mereka berkata : "Ya Tuhan kami, mengapa Engkau wajibkan berperang kepada kami ? Mengapa tidak Engkau tangguhkan (kewajiban berperang) kepada kami sampai kepada beberapa waktu lagi ?" Katakanlah : "Kesenangan di dunia ini hanya sebentar dan akhirat itu lebih baik untuk orang-orang yang bertakwa, dan kamu tidak akan dianiaya sedikitpun .
(Have you not seen those who were told, "Restrain your hands [from fighting] and establish prayer and give zakah"? But then when fighting was ordained for them, at once a party of them feared men as they fear Allah or with [even] greater fear. They said, "Our Lord, why have You decreed upon us fighting? If only You had postponed [it for] us for a short time." Say, The enjoyment of this world is little, and the Hereafter is better for he who fears Allah . And injustice will not be done to you, [even] as much as a thread [inside a date seed].")
An-Nisa (4) : 162
لَّـكِنِ الرَّاسِخُونَ فِي الْعِلْمِ مِنْهُمْ وَالْمُؤْمِنُونَ يُؤْمِنُونَ بِمَا أُنزِلَ إِلَيكَ وَمَا أُنزِلَ مِن قَبْلِكَ وَالْمُقِيمِينَ الصَّلاَةَ وَالْمُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَالْمُؤْمِنُونَ بِاللّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ أُوْلَـئِكَ سَنُؤْتِيهِمْ أَجْراً عَظِيماً
4.162. Tetapi orang-orang yang mendalam ilmunya di antara mereka dan orang-orang mu'min, mereka beriman kepada apa yang telah diturunkan kepadamu (Al Qur'an), dan apa yang telah diturunkan sebelummu dan orang-orang yang mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan yang beriman kepada Allah dan hari kemudian. Orang-orang itulah yang akan Kami berikan kepada mereka pahala yang besar.
(But those firm in knowledge among them and the believers believe in what has been revealed to you, [O Muhammad], and what was revealed before you. And the establishers of prayer [especially] and the givers of zakah and the believers in Allah and the Last Day - those We will give a great reward).

Al-Ma'idah (5) : 12
وَلَقَدْ أَخَذَ اللّهُ مِيثَاقَ بَنِي إِسْرَائِيلَ وَبَعَثْنَا مِنهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيباً وَقَالَ اللّهُ إِنِّي مَعَكُمْ لَئِنْ أَقَمْتُمُ الصَّلاَةَ وَآتَيْتُمُ الزَّكَاةَ وَآمَنتُم بِرُسُلِي وَعَزَّرْتُمُوهُمْ وَأَقْرَضْتُمُ اللّهَ قَرْضاً حَسَناً لَّأُكَفِّرَنَّ عَنكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَلأُدْخِلَنَّكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الأَنْهَارُ فَمَن كَفَرَ بَعْدَ ذَلِكَ مِنكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاء السَّبِيلِ
5.12. Dan sesungguhnya Allah telah mengambil perjanjian (dari) Bani Israil dan telah Kami angkat diantara mereka 12 orang pemimpin dan Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku beserta kamu, sesungguhnya jika kamu mendirikan shalat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik sesungguhnya Aku akan menutupi dosa-dosamu. Dan sesungguhnya kamu akan Kumasukkan ke dalam surga yang mengalir air didalamnya sungai-sungai. Maka barangsiapa yang kafir di antaramu sesudah itu, sesungguhnya ia telah tersesat dari jalan yang lurus.
(And Allah had already taken a covenant from the Children of Israel, and We delegated from among them twelve leaders. And Allah said, "I am with you. If you establish prayer and give zakah and believe in My messengers and support them and loan Allah a goodly loan, I will surely remove from you your misdeeds and admit you to gardens beneath which rivers flow. But whoever of you disbelieves after that has certainly strayed from the soundness of the way.").

Al-Ma'idah (5) : 55
إِنَّمَا وَلِيُّكُمُ اللّهُ وَرَسُولُهُ وَالَّذِينَ آمَنُواْ الَّذِينَ يُقِيمُونَ الصَّلاَةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَهُمْ رَاكِعُونَ
5.55. Sesungguhnya penolong kamu hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman, yang mendirikan shalat dan menunaikan zakat, seraya mereka tunduk (kepada Allah).
(Your ally is none but Allah and [therefore] His Messenger and those who have believed - those who establish prayer and give zakah, and they bow [in worship].).
Al-A'raf (7) : 156
وَاكْتُبْ لَنَا فِي هَـذِهِ الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ إِنَّا هُدْنَـا إِلَيْكَ قَالَ عَذَابِي أُصِيبُ بِهِ مَنْ أَشَاء وَرَحْمَتِي وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍ فَسَأَكْتُبُهَا لِلَّذِينَ يَتَّقُونَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَـاةَ وَالَّذِينَ هُم بِآيَاتِنَا يُؤْمِنُونَ
7.156. Dan tetapkanlah untuk kami kebajikan di dunia ini dan di akhirat; sesungguhnya kami kembali (bertaubat) kepada Engkau. Allah berfirman: "Siksa-Ku akan Kutimpakan kepada siapa yang Aku kehendaki dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. Maka akan Aku tetapkan rahmat-Ku untuk orang-orang yang bertakwa, yang menunaikan zakat dan orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami".
(And decree for us in this world [that which is] good and [also] in the Hereafter; indeed, we have turned back to You." [ Allah ] said, "My punishment - I afflict with it whom I will, but My mercy encompasses all things." So I will decree it [especially] for those who fear Me and give zakah and those who believe in Our verses -_
 Demikianlah artikel ini dibuat semoga bermanfaat bagi semua pembaca

Tuesday, August 9, 2011

NASEHAT SESEPUH: Biar Sepuh Asal Mutu Selalu Kubutuh 1


Is it right the fasting month?
I see people sitting down in row at midday, The smooth calfes arranged lathe-turning look now at midday, whereas now it is the fasting month (Ramadhan Month),  The dapper clothes are coloring her skin, I know the percentage of Muslims in Surabaya is more than the non-Muslim people, Do they have fast?

I DON'T KNOW....!!!!!!!!!
Question the owner of the food stall or owner of the smooth calves!
I don't care them,, it is better to keep silent than to incur the kick of the stall entrepreneur

Right! the statement of Mr.Dullah,"Don't be so patticular!!"

SSSSSSSSSSttttt................................tttttttttttt!!!!!!!!!!!??
Stop talking about something else!!!!!!



Benarkah Ini Ramadhan?

Kulihat orang berjajar di warung pinggiran jalanan di siang bolong, betis-betis mulus itu kini nampak tertatap larik-larik di siang bolong, padahal ini bulan puasa, baju-baju necis itu mewarnai kulit tubuhnya, ku tahu prosentase umat muslim di Surabaya besar sekali dibandingkan dengan umat non muslim, Apakah mereka puasa?


AKU TAK TAHU....!!!!!!!!!
Tanyakan aja pada pemilik warung pinggiran jalanan itu atau si empunya betis mulus itu.
Aku cuekin ajalah,, daripada aku kena gebug, disambar begug nyonyor atau tertimpa bogem mentah dari si pengusaha warung / si pemilik betis mulus itu, mending dieeeemmmmm aja deechhhh.
Bener juga kata Bang Dullah..."JANGAN BANYAK CINGCONG.......!!!!!"
SSSSSSSSSSttttt................................tttttttttttt!!!!!!!!!!!??
Stop talking about something else!!!!!!


Thursday, July 28, 2011

Lesson of Islam 9 (Pelajaran Agama Islam 9)

 BAB PUASA
Compiled by Ikhsan,M.Pd.
(Magister Pendidikan Matematika)
(Active in The Study Center Of Darul Hikmah = Sekarang aktif di Study Center Of Darul Hikmah)

Petikan Ayat Suci Al-Qur'an 

Al-Baqarah (2) : 183
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

2.183. Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,
O you who have believed, decreed upon you is fasting as it was decreed upon those before you that you may become righteous 

Al-Baqarah (2) : 184
أَيَّاماً مَّعْدُودَاتٍ فَمَن كَانَ مِنكُم مَّرِيضاً أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ فَمَن تَطَوَّعَ خَيْراً فَهُوَ خَيْرٌ لَّهُ وَأَن تَصُومُواْ خَيْرٌ لَّكُمْ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ
2.184. (yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan , maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.
[Fasting for] a limited number of days. So whoever among you is ill or on a journey [during them] - then an equal number of days [are to be made up]. And upon those who are able [to fast, but with hardship] - a ransom [as substitute] of feeding a poor person [each day]. And whoever volunteers excess - it is better for him. But to fast is best for you, if you only knew.

Al-Baqarah (2) : 185
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيَ أُنزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِّنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَن شَهِدَ مِنكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ وَمَن كَانَ مَرِيضاً أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ يُرِيدُ اللّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلاَ يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُواْ الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُواْ اللّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
2.185. (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.
The month of Ramadhan [is that] in which was revealed the Qur'an, a guidance for the people and clear proofs of guidance and criterion. So whoever sights [the new moon of] the month, let him fast it; and whoever is ill or on a journey - then an equal number of other days. Allah intends for you ease and does not intend for you hardship and [wants] for you to complete the period and to glorify Allah for that [to] which He has guided you; and perhaps you will be grateful.

Al-Baqarah (2) : 187
أُحِلَّ لَكُمْ لَيْلَةَ الصِّيَامِ الرَّفَثُ إِلَى نِسَآئِكُمْ هُنَّ لِبَاسٌ لَّكُمْ وَأَنتُمْ لِبَاسٌ لَّهُنَّ عَلِمَ اللّهُ أَنَّكُمْ كُنتُمْ تَخْتانُونَ أَنفُسَكُمْ فَتَابَ عَلَيْكُمْ وَعَفَا عَنكُمْ فَالآنَ بَاشِرُوهُنَّ وَابْتَغُواْ مَا كَتَبَ اللّهُ لَكُمْ وَكُلُواْ وَاشْرَبُواْ حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الأَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الأَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ ثُمَّ أَتِمُّواْ الصِّيَامَ إِلَى الَّليْلِ وَلاَ تُبَاشِرُوهُنَّ وَأَنتُمْ عَاكِفُونَ فِي الْمَسَاجِدِ تِلْكَ حُدُودُ اللّهِ فَلاَ تَقْرَبُوهَا كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللّهُ آيَاتِهِ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ
2.187. Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu; mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi ma'af kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam, (tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri'tikaf dalam mesjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa.
It has been made permissible for you the night preceding fasting to go to your wives [for sexual relations]. They are clothing for you and you are clothing for them. Allah knows that you used to deceive yourselves, so He accepted your repentance and forgave you. So now, have relations with them and seek that which Allah has decreed for you. And eat and drink until the white thread of dawn becomes distinct to you from the black thread [of night]. Then complete the fast until the sunset. And do not have relations with them as long as you are staying for worship in the mosques. These are the limits [set by] Allah , so do not approach them. Thus does Allah make clear His ordinances to the people that they may become righteous.


Al-Baqarah (2) : 196
وَأَتِمُّواْ الْحَجَّ وَالْعُمْرَةَ لِلّهِ فَإِنْ أُحْصِرْتُمْ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنَ الْهَدْيِ وَلاَ تَحْلِقُواْ رُؤُوسَكُمْ حَتَّى يَبْلُغَ الْهَدْيُ مَحِلَّهُ فَمَن كَانَ مِنكُم مَّرِيضاً أَوْ بِهِ أَذًى مِّن رَّأْسِهِ فَفِدْيَةٌ مِّن صِيَامٍ أَوْ صَدَقَةٍ أَوْ نُسُكٍ فَإِذَا أَمِنتُمْ فَمَن تَمَتَّعَ بِالْعُمْرَةِ إِلَى الْحَجِّ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنَ الْهَدْيِ فَمَن لَّمْ يَجِدْ فَصِيَامُ ثَلاثَةِ أَيَّامٍ فِي الْحَجِّ وَسَبْعَةٍ إِذَا رَجَعْتُمْ تِلْكَ عَشَرَةٌ كَامِلَةٌ ذَلِكَ لِمَن لَّمْ يَكُنْ أَهْلُهُ حَاضِرِي الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَاتَّقُواْ اللّهَ وَاعْلَمُواْ أَنَّ اللّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
2.196. Dan sempurnakanlah ibadah haji dan 'umrah karena Allah. Jika kamu terkepung (terhalang oleh musuh atau karena sakit), maka (sembelihlah) korban yang mudah didapat, dan jangan kamu mencukur kepalamu , sebelum korban sampai di tempat penyembelihannya. Jika ada di antaramu yang sakit atau ada gangguan di kepalanya (lalu ia bercukur), maka wajiblah atasnya berfid-yah, yaitu: berpuasa atau bersedekah atau berkorban. Apabila kamu telah (merasa) aman, maka bagi siapa yang ingin mengerjakan 'umrah sebelum haji (di dalam bulan haji), (wajiblah ia menyembelih) korban yang mudah didapat. Tetapi jika ia tidak menemukan (binatang korban atau tidak mampu), maka wajib berpuasa tiga hari dalam masa haji dan tujuh hari (lagi) apabila kamu telah pulang kembali. Itulah sepuluh (hari) yang sempurna. Demikian itu (kewajiban membayar fidyah) bagi orang-orang yang keluarganya tidak berada (di sekitar) Masjidil Haram (orang-orang yang bukan penduduk kota Mekah). Dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksaan-Nya.
And complete the Hajj and 'umrah for Allah . But if you are prevented, then [offer] what can be obtained with ease of sacrificial animals. And do not shave your heads until the sacrificial animal has reached its place of slaughter. And whoever among you is ill or has an ailment of the head [making shaving necessary must offer] a ransom of fasting [three days] or charity or sacrifice. And when you are secure, then whoever performs 'umrah [during the Hajj months] followed by Hajj [offers] what can be obtained with ease of sacrificial animals. And whoever cannot find [or afford such an animal] - then a fast of three days during Hajj and of seven when you have returned [home]. Those are ten complete [days]. This is for those whose family is not in the area of al-Masjid al-Haram. And fear Allah and know that Allah is severe in penalty.

An-Nisa (4) : 92
وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ أَن يَقْتُلَ مُؤْمِناً إِلاَّ خَطَئاً وَمَن قَتَلَ مُؤْمِناً خَطَئاً فَتَحْرِيرُ رَقَبَةٍ مُّؤْمِنَةٍ وَدِيَةٌ مُّسَلَّمَةٌ إِلَى أَهْلِهِ إِلاَّ أَن يَصَّدَّقُواْ فَإِن كَانَ مِن قَوْمٍ عَدُوٍّ لَّكُمْ وَهُوَ مْؤْمِنٌ فَتَحْرِيرُ رَقَبَةٍ مُّؤْمِنَةٍ وَإِن كَانَ مِن قَوْمٍ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَهُمْ مِّيثَاقٌ فَدِيَةٌ مُّسَلَّمَةٌ إِلَى أَهْلِهِ وَتَحْرِيرُ رَقَبَةٍ مُّؤْمِنَةً فَمَن لَّمْ يَجِدْ فَصِيَامُ شَهْرَيْنِ مُتَتَابِعَيْنِ تَوْبَةً مِّنَ اللّهِ وَكَانَ اللّهُ عَلِيماً حَكِيماً
4.92. Dan tidak layak bagi seorang mu'min membunuh seorang mu'min (yang lain), kecuali karena tersalah (tidak sengaja) , dan barangsiapa membunuh seorang mu'min karena tersalah (hendaklah) ia memerdekakan seorang hamba sahaya yang beriman serta membayar diat yang diserahkan kepada keluarganya (si terbunuh itu), kecuali jika mereka (keluarga terbunuh) bersedekah . Jika ia (si terbunuh) dari kaum (kafir) yang ada perjanjian (damai) antara mereka dengan kamu, maka (hendaklah si pembunuh) membayar diat yang diserahkan kepada keluarganya (si terbunuh) serta memerdekakan hamba sahaya yang beriman. Barangsiapa yang tidak memperolehnya , maka hendaklah ia (si pembunuh) berpuasa dua bulan berturut-turut untuk penerimaan taubat dari pada Allah. Dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
And never is it for a believer to kill a believer except by mistake. And whoever kills a believer by mistake - then the freeing of a believing slave and a compensation payment presented to the deceased's family [is required] unless they give [up their right as] charity. But if the deceased was from a people at war with you and he was a believer - then [only] the freeing of a believing slave; and if he was from a people with whom you have a treaty - then a compensation payment presented to his family and the freeing of a believing slave. And whoever does not find [one or cannot afford to buy one] - then [instead], a fast for two months consecutively, [seeking] acceptance of repentance from Allah . And Allah is ever Knowing and Wise.

Al-Ma'idah (5) : 89
لاَ يُؤَاخِذُكُمُ اللّهُ بِاللَّغْوِ فِي أَيْمَانِكُمْ وَلَـكِن يُؤَاخِذُكُم بِمَا عَقَّدتُّمُ الأَيْمَانَ فَكَفَّارَتُهُ إِطْعَامُ عَشَرَةِ مَسَاكِينَ مِنْ أَوْسَطِ مَا تُطْعِمُونَ أَهْلِيكُمْ أَوْ كِسْوَتُهُمْ أَوْ تَحْرِيرُ رَقَبَةٍ فَمَن لَّمْ يَجِدْ فَصِيَامُ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ ذَلِكَ كَفَّارَةُ أَيْمَانِكُمْ إِذَا حَلَفْتُمْ وَاحْفَظُواْ أَيْمَانَكُمْ كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللّهُ لَكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
5.89. Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi Dia menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpah yang kamu sengaja, maka kaffarat (melanggar) sumpah itu, ialah memberi makan sepuluh orang miskin, yaitu dari makanan yang biasa kamu berikan kepada keluargamu, atau memberi pakaian kepada mereka atau memerdekakan seorang budak. Barang siapa tidak sanggup melakukan yang demikian, maka kaffaratnya puasa selama tiga hari. Yang demikian itu adalah kaffarat sumpah-sumpahmu bila kamu bersumpah (dan kamu langgar). Dan jagalah sumpahmu. Demikianlah Allah menerangkan kepadamu hukum-hukum-Nya agar kamu bersyukur (kepada-Nya).
Allah will not impose blame upon you for what is meaningless in your oaths, but He will impose blame upon you for [breaking] what you intended of oaths. So its expiation is the feeding of ten needy people from the average of that which you feed your [own] families or clothing them or the freeing of a slave. But whoever cannot find [or afford it] - then a fast of three days [is required]. That is the expiation for oaths when you have sworn. But guard your oaths. Thus does Allah make clear to you His verses that you may be grateful.

Al-Ma'idah (5) : 95
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ لاَ تَقْتُلُواْ الصَّيْدَ وَأَنتُمْ حُرُمٌ وَمَن قَتَلَهُ مِنكُم مُّتَعَمِّداً فَجَزَاء مِّثْلُ مَا قَتَلَ مِنَ النَّعَمِ يَحْكُمُ بِهِ ذَوَا عَدْلٍ مِّنكُمْ هَدْياً بَالِغَ الْكَعْبَةِ أَوْ كَفَّارَةٌ طَعَامُ مَسَاكِينَ أَو عَدْلُ ذَلِكَ صِيَاماً لِّيَذُوقَ وَبَالَ أَمْرِهِ عَفَا اللّهُ عَمَّا سَلَف وَمَنْ عَادَ فَيَنتَقِمُ اللّهُ مِنْهُ وَاللّهُ عَزِيزٌ ذُو انْتِقَامٍ
5.95. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu membunuh binatang buruan , ketika kamu sedang ihram. Barangsiapa di antara kamu membunuhnya dengan sengaja, maka dendanya ialah mengganti dengan binatang ternak seimbang dengan buruan yang dibunuhnya, menurut putusan dua orang yang adil di antara kamu sebagai had-yad yang dibawa sampai ke Ka'bah atau (dendanya) membayar kaffarat dengan memberi makan orang-orang miskin atau berpuasa seimbang dengan makanan yang dikeluarkan itu , supaya dia merasakan akibat buruk dari perbuatannya. Allah telah memaafkan apa yang telah lalu . Dan barangsiapa yang kembali mengerjakannya, niscaya Allah akan menyiksanya. Allah Maha Kuasa lagi mempunyai (kekuasaan untuk) menyiksa.
O you who have believed, do not kill game while you are in the state of ihram. And whoever of you kills it intentionally - the penalty is an equivalent from sacrificial animals to what he killed, as judged by two just men among you as an offering [to Allah ] delivered to the Ka'bah, or an expiation: the feeding of needy people or the equivalent of that in fasting, that he may taste the consequence of his deed. Allah has pardoned what is past; but whoever returns [to violation], then Allah will take retribution from him. And Allah is Exalted in Might and Owner of Retribution.

Maryam (19) : 26
فَكُلِي وَاشْرَبِي وَقَرِّي عَيْناً فَإِمَّا تَرَيِنَّ مِنَ الْبَشَرِ أَحَداً فَقُولِي إِنِّي نَذَرْتُ لِلرَّحْمَنِ صَوْماً فَلَنْ أُكَلِّمَ الْيَوْمَ إِنسِيّاً
19.26. maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu. Jika kamu melihat seorang manusia, maka katakanlah: "Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusiapun pada hari ini".
So eat and drink and be contented. And if you see from among humanity anyone, say, 'Indeed, I have vowed to the Most Merciful abstention, so I will not speak today to [any] man.' "

Al-Ahzab (33) : 35
إِنَّ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْقَانِتِينَ وَالْقَانِتَاتِ وَالصَّادِقِينَ وَالصَّادِقَاتِ وَالصَّابِرِينَ وَالصَّابِرَاتِ وَالْخَاشِعِينَ وَالْخَاشِعَاتِ وَالْمُتَصَدِّقِينَ وَالْمُتَصَدِّقَاتِ وَالصَّائِمِينَ وَالصَّائِمَاتِ وَالْحَافِظِينَ فُرُوجَهُمْ وَالْحَافِظَاتِ وَالذَّاكِرِينَ اللَّهَ كَثِيراً وَالذَّاكِرَاتِ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُم مَّغْفِرَةً وَأَجْراً عَظِيماً
33.35. Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mu'min , laki-laki dan perempuan yang tetap dalam keta'atannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyu', laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.
Indeed, the Muslim men and Muslim women, the believing men and believing women, the obedient men and obedient women, the truthful men and truthful women, the patient men and patient women, the humble men and humble women, the charitable men and charitable women, the fasting men and fasting women, the men who guard their private parts and the women who do so, and the men who remember Allah often and the women who do so - for them Allah has prepared forgiveness and a great reward.

Al-Mujadilah (58) : 4
فَمَن لَّمْ يَجِدْ فَصِيَامُ شَهْرَيْنِ مُتَتَابِعَيْنِ مِن قَبْلِ أَن يَتَمَاسَّا فَمَن لَّمْ يَسْتَطِعْ فَإِطْعَامُ سِتِّينَ مِسْكِيناً ذَلِكَ لِتُؤْمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَتِلْكَ حُدُودُ اللَّهِ وَلِلْكَافِرِينَ عَذَابٌ أَلِيمٌ
58.4. Barangsiapa yang tidak mendapatkan (budak), maka (wajib atasnya) berpuasa dua bulan berturut-turut sebelum keduanya bercampur. Maka siapa yang tidak kuasa (wajiblah atasnya) memberi makan enam puluh orang miskin. Demikianlah supaya kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan itulah hukum-hukum Allah, dan bagi orang kafir ada siksaan yang sangat pedih.
And he who does not find [a slave] - then a fast for two months consecutively before they touch one another; and he who is unable - then the feeding of sixty poor persons. That is for you to believe [completely] in Allah and His Messenger; and those are the limits [set by] Allah . And for the disbelievers is a painful punishment.
At-Tahrim (66) : 5
عَسَى رَبُّهُ إِن طَلَّقَكُنَّ أَن يُبْدِلَهُ أَزْوَاجاً خَيْراً مِّنكُنَّ مُسْلِمَاتٍ مُّؤْمِنَاتٍ قَانِتَاتٍ تَائِبَاتٍ عَابِدَاتٍ سَائِحَاتٍ ثَيِّبَاتٍ وَأَبْكَاراً
66.5. Jika Nabi menceraikan kamu, boleh jadi Tuhannya akan memberi ganti kepadanya dengan isteri yang lebih baik daripada kamu, yang patuh, yang beriman, yang ta'at, yang bertaubat, yang mengerjakan ibadat, yang berpuasa, yang janda dan yang perawan.
Perhaps his Lord, if he divorced you [all], would substitute for him wives better than you - submitting [to Allah ], believing, devoutly obedient, repentant, worshipping, and traveling - [ones] previously married and virgins.

Demikianlah artikel ini dibuat semoga bermanfaat bagi semua pembaca

Wednesday, July 27, 2011

Lesson of Islam 8 (Pelajaran Agama Islam 8)

Petikan Ayat Suci Al-Qur'an
Bab Shadaqah

Surat Al-Baqarah 

Kind speech and forgiveness are better than charity followed by injury. And Allah is Free of need and Forbearing.
Perkataan yang baik dan pemberian ma'af lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima). Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ لاَ تُبْطِلُواْ صَدَقَاتِكُم بِالْمَنِّ وَالأذَى كَالَّذِي يُنفِقُ مَالَهُ رِئَاء النَّاسِ وَلاَ يُؤْمِنُ بِاللّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَمَثَلُهُ كَمَثَلِ صَفْوَانٍ عَلَيْهِ تُرَابٌ فَأَصَابَهُ وَابِلٌ فَتَرَكَهُ صَلْداً لاَّ يَقْدِرُونَ عَلَى شَيْءٍ مِّمَّا كَسَبُواْ وَاللّهُ لاَ يَهْدِي الْقَوْمَ الْكَافِرِينَ
O you who have believed, do not invalidate your charities with reminders or injury as does one who spends his wealth [only] to be seen by the people and does not believe in Allah and the Last Day. His example is like that of a [large] smooth stone upon which is dust and is hit by a downpour that leaves it bare. They are unable [to keep] anything of what they have earned. And Allah does not guide the disbelieving people
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir .

إِن تُبْدُواْ الصَّدَقَاتِ فَنِعِمَّا هِيَ وَإِن تُخْفُوهَا وَتُؤْتُوهَا الْفُقَرَاء فَهُوَ خَيْرٌ لُّكُمْ وَيُكَفِّرُ عَنكُم مِّن سَيِّئَاتِكُمْ وَاللّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

 Jika kamu menampakkan sedekah(mu) , maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Al-Baqarah (2) : 276
يَمْحَقُ اللّهُ الْرِّبَا وَيُرْبِي الصَّدَقَاتِ وَاللّهُ لاَ يُحِبُّ كُلَّ كَفَّارٍ أَثِيمٍ
2.276. Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah . Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa .

Surat An-Nisa
لاَّ خَيْرَ فِي كَثِيرٍ مِّن نَّجْوَاهُمْ إِلاَّ مَنْ أَمَرَ بِصَدَقَةٍ أَوْ مَعْرُوفٍ أَوْ إِصْلاَحٍ بَيْنَ النَّاسِ وَمَن يَفْعَلْ ذَلِكَ ابْتَغَاء مَرْضَاتِ اللّهِ فَسَوْفَ نُؤْتِيهِ أَجْراً عَظِيماً
No good is there in much of their private conversation, except for those who enjoin charity or that which is right or conciliation between people. And whoever does that seeking means to the approval of Allah - then We are going to give him a great reward
Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma'ruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari keredhaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar.


Demikianlah artikel ini dibuat semoga bermanfaat bagi semua pembaca
Demikianlah artikel ini dibuat semoga bermanfaat bagi semua pembaca

Wednesday, July 20, 2011

Sprinkling in Silence 4 (Percikan Dalam Kesunyian 4) : Inclined Food Stall on the Riverside 1 (Warung Doyong Pinggir Kali 2)



Apa kabar adik-adik?  Kali ini aku menghiburmu dengan sebuah kisah nyata yang kuambil dari perjalanan kehidupan anak manusia yang penulis saksikan langsung. Simak judul dan ceritanya dengan baik-baik yaa.
Warung Doyong Pinggir Kali
                                                             Serial Kisah Sunyi
Percikan dalam Kesunyian
Seri 1 
Written and Arranged By Ikhsan, M.Pd.


Warung Doyong Pinggir Kali
Seri 1
           "Thok, thok, thok...!!!" rasanya genggaman jari itu amat sangat kuat-kuat ia pukulkan pada pintu gubuk reyot itu. "Masuklah!" jawab sang penghuni. Sang penghuni  serta merta
bangun dari terlentangnya. Dialah si Lencir yang akrab bersahabat dengan Pak Pehih.
Dengan tergopoh-gopoh pak Pehih menyambut kedatangan si Lencir, bagai sang raja agung dengan mahkota kebesarannya si lencir menikmati sambutan si empunya rumah. di atas alas koran setengah basah setengah kering tamu itu didudukkan, iapun menyandarkan di dinding reyot yang menjadi pembatas antara sungai dan daratan, dinding yang menjadi batas antara rebahan tubuhnya kala kelelahan menghampirinya dengan warung kecil milik tetangganya yang masih familinya.
Rimbunan dedaunan yang menjulurkan lidahnya di lobang-lobang dinding kayu bekas dan atap plafon yang bolong itu menhadirkan oksigen dan mengusik karbondioksida sehingga segarnya udara siang itu benar-benar menghidupkan adanya dua insan yang sekian lama tak jumpa,
         "Makanlah, makanlah roti ini, roti ini dari malang cir Lencir, aku baru saja hadir di pesta perkawinan dan dari kawi malang, ayolah makanlah...!! pinta pak pehih kepada lencir. "l l l  iya ya yaa..., udah lama aku gak makan roti ini. aiih enak banget rasanya. bentuknya mirip roda mobil dengan hiasan pancawarna, amboi indahnya. weeh weh enaknya, koq dapat roti istimewa gini pehih, mahal loh roti ini!!!" cerocos lencir sambil menjejal-jejalkan rotinya ke lingkar mulutnya.
Memang roti yang lencir makan bukan sembarang roti karena ini memang roti spesial dari kawi malang, Pak Pehih makin getol menyodorkan roti-rotinya meski dia sendiri juga belum memakannya, bundaran roti itu krowak makin lebar sekali kecap di lempengan lidah lencir. yaah indah betul roti itu bundar betul roti itu sebundar roda roda kehidupannya yang makin lama makin cuwil digerogoti badai derita kehidupannya.
               Kesamaan nasib antara lencir dan pak Pehih nampak mewarnai sua tawanya disaat limpahan harta dari setiap penumpang kendaraan yang melintas detik demi detik di balik dinding reyot itu meski kelelahan dan kepedihan hidup pak Pehih benar-benar terlukis di keriput wajahnya-terselempang di simbol-simbol baliho kehidupan. Kulihat ia capek letih. Kadang pak Pehih membengkok-bengkokkan pinggangnya kadang melurus-luruskan punggung, entah apalah yang ia rasakan di balik tawanya.Mungkin ia kesakitan yang lebih mendalam karena bertahun lamanya ia baringkan sebujur tubuhnya di terjalan kerikil lantai pinggir kali itu. Kathok cekak kumal dengan warna kusam melilit bokongnya dengan postur tubuh kurus kering telah mengabarkan pada setiap dua mata yang memandangnya akan derita di atas derita.
              "Dhogk dhogk dhakg glodhagk dhak....!""suara parau angin menghembus kuat ranting-ranting pohon yang menaungi gubuk reyot itu hingga menyingkap beberapa dinding. Radiasi matahari yang tergelincir pun menyerang biduk perbincangannya. Meski kehampaan di warung doyong pinggir kali makin menjadi-jadi, pertemuan dua anak manusia itu tetap gayeng. Entah sampai kapan warung doyong pinggir kali itu menyapa setiap pembelinya. apakah sampai kiamat ataukah hanya seumur jagung? wallahu a'lam. yang jelas pak Pehih  tetap setia dan ajeg menyandarkan pipi keriput dan tulang-tulang punggungnya di dinding doyong pemisah gubuk pak Pehih dengan warung doyong. Wonk Mbah Emah tua bangka masih sanggup memasok pisang goreng, ote-ote, tahu isi, dan telo goreng di warung doyong itu.
    
(bersambung.....................)
Nantikan seri berikutnya………….


Lokasi Cerita di Tepi Sungai Simowau v Karangpilang
Simowau (Tepi Sungai Karangpilang), Sepanjang, Sidoarjo, Jawa Timur, Indonesia
5 Juli 2011
Disusun dan Ditulis oleh Ikhsan, S.Pd.,M.Pd.

Saturday, July 2, 2011

Lesson of Islam 7 (Pelajaran Agama Islam 7)

 Petikan Ayat Suci Al-Qur'an
Bab Pluralisme Dalam Islam

Banyak orang-orang muslim atau non muslim secara kewarganegaraan seringkali mengatakan sesungguhnya tuhan itu sama cuma namanya yang berbeda dan caranya yang berbeda-beda dalam menggapai kehadirat tuhan, beragam tuhan dari umat beragama menggambarkan kesamaan dalam berpolah (dengan istilah lain pluralisme), bahkan tak sedikit pun yang mengatakan bahwa banyak jalan menuju roma di dalam bertuhan atau berakidah. Padahal sesungguhnya kalau kita lihat pondasi kita dalam kehidupan bernegara dan berbangsa tentulah kita meyakini bahwa tuhan itu satu, tuhan itu mahaesa, kalau tuhannya tidak esa tentulah bukan nilai Pancasila sila pertama. Lalu bagaimana yang tidak menyatakan keesaan tuhan berarti dia bukan insan pancasilais, karena bukan insan pancasilais berarti bukan warganegara indonesia. Mengacu kepada pembentukan negara kita NKRI bahwa pada saat itu mayoritas founding fathers kita adalah muslim, lalu pejuang-pejuang kita juga mayoritas muslim, tanpa mengerdilkan yang non muslim. Keadaan yang benar-benar dialami negara kita waktu itu menjadikan secara fakta bahwa yang non muslim haruslah mengakui eksitensi ini. lebih-lebih lagi kalau dilihat di jaman reformasi saat ini yang lebih mengedepankan kuantitas ketimbang kualitas didalam mengambil segala keputusan misalnya para penyusun kebijakan dan pengambil kebijakan dari daerah hingga pusat, para eksekutif maupun legislatif dari daerah hingga pusat, bahkan untuk urusan pilih memilih siapa-siapa yang menduduki jabatan dan posisi di lembaga eksekutif dan legislatif, saat ini dilakukan dengan mengandalkan kuantitas suara terbanyak, padahal yang muslim sangat mendominasi karena memang mayoritas  warganegara kita muslim dan semua daya upaya dari segala aspek dalam membangun negara  mayoritas memerlukan harta, tenaga,  dan jiwa muslim, maka dengan bahasa sederhana tentulah muslim lebih mendominasi dalam segala hal,   untuk yang non muslim harus legawa menghadapi kenyataan yang obyektif ini dan penuh kejujuran. Sadarilah bahwa pengambil kebijakan, penyelenggara negara atau  legislatif dan eksekutif adalah motor utama pemegang teguh Pancasila dan amandemen UUD 1945 di dalam hati sikap dan perbuatan, otomatis beliau-beliau mengakui sila pertama Pancasila. adapun sila pertama Pancasila menegaskan keesaan tuhan. Keesaan tuhan di sini bermakna tidak mencampuradukkan ajaran agama, tidak mencampuradukkan acara ritual. Namun justru sering kali banyak para pejabat tinggi yang acapkali mengadakan ritual bersama. Keragaman dalam beragama dalam suatu fakta di dalam pancasila diakui, namun Pancasila tidak pernah menyamakan Tuhan antar agama. Hal ini sama halnya dengan Al-Quran yang mengakui pluralisme agama dalam fakta keberagamaan dalam kehidupan, namun pluralisme ketuhanan tidak pernah ada, walau demikian Al-Quran juga memberikan batas-batas toleransi dalam beragama di saat mereka menjalankan agamanya. Berikut ini dasar-dasar Al-Quran yang dipakai oleh aliran-aliran terbaru yang mengatasnamakan islam untuk menghadirkan pluralisme dalam ketuhanan. Mereka-mereka yang mengaku revitalisasi penafsiran Al-Quran dengan paradigma baru dengan  melakukan reka-reka belaka berdasarkan logika dan akal-akalnya agar mendapatkan penafsiran baru yang berbeda dari penafsiran mufasir yang memang ahlinya. Mari kita renunngkan kembali  ini "siapapun yang ingin membedah karya ilmiah lalu menulisnya dengan format ilmiah pastilah dia mengikuti kaidah-kaidah ilmiah yang dibuat  dan distandarkan ilmuwan atau periset,  kaidah yang tidak boleh ditinggalkan adalah rujukan karya-karya ilmiah terdahulu dengan memakai bahasa ilmiah, kemampuan bahasa ilmiah mutlak diperlukan, logika, standar penyajian dan penulisan hasil-hasil ilmiah harus mengikuti standar penulisan ilmiah yang terbakukan. Persyaratannya amat ketat. Kalau begitu  Al-Quran pun tidak bisa diperlakukan  seenaknya  dalam penafsirannya, karena Al-Quran merupakan  pedoman dogmatis yang datangnya dari Allah bukan buatan manusia seperti karya ilmiah walaupun beberapa ayat sangat diperlukan perangkat karya ilmiah dalam  penafsiran, itupun tidak bisa berdiri sendiri dalam penafsiran. Untuk menafsirkan Ayat Al-Quran jauh lebih ketat ketimbang  menulis dan menafsirkan karya ilmiah. Ayat-ayat berikut dijadikan alat melegitimasi pluralisme dalam ketuhanan (semisal aliran liberalisme beserta pengikutnya).

Surat Al-Baqarah


إِنَّ الَّذِينَ آمَنُواْ وَالَّذِينَ هَادُواْ وَالنَّصَارَى وَالصَّابِئِينَ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَعَمِلَ صَالِحاً فَلَهُمْ أَجْرُهُمْ عِندَ رَبِّهِمْ وَلاَ خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلاَ هُمْ يَحْزَنُونَ   


Dengarkan
 2.62.Indeed, those who believed and those who were Jews or Christians or Sabeans [before Prophet Muhammad] - those [among them] who believed in Allah and the Last Day and did righteousness - will have their reward with their Lord, and no fear will there be concerning them, nor will they grieve.
2.62. Sesungguhnya orang-orang mu'min, orang-orang yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja diantara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.

Surat Al-Maidah
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُواْ وَالَّذِينَ هَادُواْ وَالصَّابِؤُونَ وَالنَّصَارَى مَنْ آمَنَ بِاللّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وعَمِلَ صَالِحاً فَلاَ خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلاَ هُمْ يَحْزَنُونَ

Dengarkan
 5.69. Indeed, those who have believed [in Prophet Muhammad] and those [before Him] who were Jews or Sabeans or Christians - those [among them] who believed in Allah and the Last Day and did righteousness - no fear will there be concerning them, nor will they grieve.
 5.69. Sesungguhnya orang-orang mu'min, orang-orang yahudi, Shabiin dan orang-orang Nasrani, siapa saja (diantara mereka) yang benar-benar saleh, maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.

Surat Al-Hajj

إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَالَّذِينَ هَادُوا وَالصَّابِئِينَ وَالنَّصَارَى وَالْمَجُوسَ وَالَّذِينَ أَشْرَكُوا إِنَّ اللَّهَ يَفْصِلُ بَيْنَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ

  Dengarkan
22.17. Indeed, those who have believed and those who were Jews and the Sabeans and the Christians and the Magians and those who associated with Allah - Allah will judge between them on the Day of Resurrection. Indeed Allah is, over all things, Witness.
 22.17. Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yahudi, orang-orang Shaabi-iin orang-orang Nasrani, orang-orang Majusi dan orang-orang musyrik, Allah akan memberi keputusan di antara mereka pada hari kiamat. Sesungguhnya Allah menyaksikan segala sesuatu.
Demikianlah artikel ini dibuat semoga bermanfaat bagi semua pembaca


All the titles can be read in this link (Click on here)
Daftar semua judul dapat di baca di link sini ( Klik di sini)