Life is the struggle

The struggle needs the sacrifice of the body, the soul, and everything to actualize the hope, the dream, and the love.
Hidup ini Sebuah Perjuangan.
Perjuangan Perlu Pengorbanan atas Jiwa, Raga, dan Segala Kepunyaan demi Terwujudnya Harapan, Impian, Cita-cita, dan Cinta.

Putaran Kehidupan (Rotation of Life)

Life in the World rightly rotates and Walks; it is certainty.
Kehidupan Dunia Berputar dan Berjalan; ialah Keniscayaan

Jembatan Kehidupan (The Bridge of the World)
Ikhsan Falihi pada Sebuah Jembatan

Andai Jembatan ini adalah Penghubung Tujuan. Niscaya Lautan Luas Ini Adalah KEILMUAN. Ijinkan Kuberpijak dan Kumelalui Jembatan Keilmuan tuk Meraih Keselamatan dan Keberhasilan.

IKHSAN Falihi di Pinggir Laut.
(IKHSAN Falihi On The Seaside)

Andai Lautan Itu Luasnya Rinduku, Maka Bentangan Rindu Tiada Surut. Begitu pun Jua Kalian Puas Melarungkan Berjuta IMPIAN.

Penangkal Covid-19

Makanan Penambah Kekebalan Tubuh untuk Menangkal Covid-19

Saturday, July 2, 2011

Lesson of Islam 7 (Pelajaran Agama Islam 7)

 Petikan Ayat Suci Al-Qur'an
Bab Pluralisme Dalam Islam

Banyak orang-orang muslim atau non muslim secara kewarganegaraan seringkali mengatakan sesungguhnya tuhan itu sama cuma namanya yang berbeda dan caranya yang berbeda-beda dalam menggapai kehadirat tuhan, beragam tuhan dari umat beragama menggambarkan kesamaan dalam berpolah (dengan istilah lain pluralisme), bahkan tak sedikit pun yang mengatakan bahwa banyak jalan menuju roma di dalam bertuhan atau berakidah. Padahal sesungguhnya kalau kita lihat pondasi kita dalam kehidupan bernegara dan berbangsa tentulah kita meyakini bahwa tuhan itu satu, tuhan itu mahaesa, kalau tuhannya tidak esa tentulah bukan nilai Pancasila sila pertama. Lalu bagaimana yang tidak menyatakan keesaan tuhan berarti dia bukan insan pancasilais, karena bukan insan pancasilais berarti bukan warganegara indonesia. Mengacu kepada pembentukan negara kita NKRI bahwa pada saat itu mayoritas founding fathers kita adalah muslim, lalu pejuang-pejuang kita juga mayoritas muslim, tanpa mengerdilkan yang non muslim. Keadaan yang benar-benar dialami negara kita waktu itu menjadikan secara fakta bahwa yang non muslim haruslah mengakui eksitensi ini. lebih-lebih lagi kalau dilihat di jaman reformasi saat ini yang lebih mengedepankan kuantitas ketimbang kualitas didalam mengambil segala keputusan misalnya para penyusun kebijakan dan pengambil kebijakan dari daerah hingga pusat, para eksekutif maupun legislatif dari daerah hingga pusat, bahkan untuk urusan pilih memilih siapa-siapa yang menduduki jabatan dan posisi di lembaga eksekutif dan legislatif, saat ini dilakukan dengan mengandalkan kuantitas suara terbanyak, padahal yang muslim sangat mendominasi karena memang mayoritas  warganegara kita muslim dan semua daya upaya dari segala aspek dalam membangun negara  mayoritas memerlukan harta, tenaga,  dan jiwa muslim, maka dengan bahasa sederhana tentulah muslim lebih mendominasi dalam segala hal,   untuk yang non muslim harus legawa menghadapi kenyataan yang obyektif ini dan penuh kejujuran. Sadarilah bahwa pengambil kebijakan, penyelenggara negara atau  legislatif dan eksekutif adalah motor utama pemegang teguh Pancasila dan amandemen UUD 1945 di dalam hati sikap dan perbuatan, otomatis beliau-beliau mengakui sila pertama Pancasila. adapun sila pertama Pancasila menegaskan keesaan tuhan. Keesaan tuhan di sini bermakna tidak mencampuradukkan ajaran agama, tidak mencampuradukkan acara ritual. Namun justru sering kali banyak para pejabat tinggi yang acapkali mengadakan ritual bersama. Keragaman dalam beragama dalam suatu fakta di dalam pancasila diakui, namun Pancasila tidak pernah menyamakan Tuhan antar agama. Hal ini sama halnya dengan Al-Quran yang mengakui pluralisme agama dalam fakta keberagamaan dalam kehidupan, namun pluralisme ketuhanan tidak pernah ada, walau demikian Al-Quran juga memberikan batas-batas toleransi dalam beragama di saat mereka menjalankan agamanya. Berikut ini dasar-dasar Al-Quran yang dipakai oleh aliran-aliran terbaru yang mengatasnamakan islam untuk menghadirkan pluralisme dalam ketuhanan. Mereka-mereka yang mengaku revitalisasi penafsiran Al-Quran dengan paradigma baru dengan  melakukan reka-reka belaka berdasarkan logika dan akal-akalnya agar mendapatkan penafsiran baru yang berbeda dari penafsiran mufasir yang memang ahlinya. Mari kita renunngkan kembali  ini "siapapun yang ingin membedah karya ilmiah lalu menulisnya dengan format ilmiah pastilah dia mengikuti kaidah-kaidah ilmiah yang dibuat  dan distandarkan ilmuwan atau periset,  kaidah yang tidak boleh ditinggalkan adalah rujukan karya-karya ilmiah terdahulu dengan memakai bahasa ilmiah, kemampuan bahasa ilmiah mutlak diperlukan, logika, standar penyajian dan penulisan hasil-hasil ilmiah harus mengikuti standar penulisan ilmiah yang terbakukan. Persyaratannya amat ketat. Kalau begitu  Al-Quran pun tidak bisa diperlakukan  seenaknya  dalam penafsirannya, karena Al-Quran merupakan  pedoman dogmatis yang datangnya dari Allah bukan buatan manusia seperti karya ilmiah walaupun beberapa ayat sangat diperlukan perangkat karya ilmiah dalam  penafsiran, itupun tidak bisa berdiri sendiri dalam penafsiran. Untuk menafsirkan Ayat Al-Quran jauh lebih ketat ketimbang  menulis dan menafsirkan karya ilmiah. Ayat-ayat berikut dijadikan alat melegitimasi pluralisme dalam ketuhanan (semisal aliran liberalisme beserta pengikutnya).

Surat Al-Baqarah


إِنَّ الَّذِينَ آمَنُواْ وَالَّذِينَ هَادُواْ وَالنَّصَارَى وَالصَّابِئِينَ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَعَمِلَ صَالِحاً فَلَهُمْ أَجْرُهُمْ عِندَ رَبِّهِمْ وَلاَ خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلاَ هُمْ يَحْزَنُونَ   


Dengarkan
 2.62.Indeed, those who believed and those who were Jews or Christians or Sabeans [before Prophet Muhammad] - those [among them] who believed in Allah and the Last Day and did righteousness - will have their reward with their Lord, and no fear will there be concerning them, nor will they grieve.
2.62. Sesungguhnya orang-orang mu'min, orang-orang yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja diantara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.

Surat Al-Maidah
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُواْ وَالَّذِينَ هَادُواْ وَالصَّابِؤُونَ وَالنَّصَارَى مَنْ آمَنَ بِاللّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وعَمِلَ صَالِحاً فَلاَ خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلاَ هُمْ يَحْزَنُونَ

Dengarkan
 5.69. Indeed, those who have believed [in Prophet Muhammad] and those [before Him] who were Jews or Sabeans or Christians - those [among them] who believed in Allah and the Last Day and did righteousness - no fear will there be concerning them, nor will they grieve.
 5.69. Sesungguhnya orang-orang mu'min, orang-orang yahudi, Shabiin dan orang-orang Nasrani, siapa saja (diantara mereka) yang benar-benar saleh, maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.

Surat Al-Hajj

إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَالَّذِينَ هَادُوا وَالصَّابِئِينَ وَالنَّصَارَى وَالْمَجُوسَ وَالَّذِينَ أَشْرَكُوا إِنَّ اللَّهَ يَفْصِلُ بَيْنَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ

  Dengarkan
22.17. Indeed, those who have believed and those who were Jews and the Sabeans and the Christians and the Magians and those who associated with Allah - Allah will judge between them on the Day of Resurrection. Indeed Allah is, over all things, Witness.
 22.17. Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yahudi, orang-orang Shaabi-iin orang-orang Nasrani, orang-orang Majusi dan orang-orang musyrik, Allah akan memberi keputusan di antara mereka pada hari kiamat. Sesungguhnya Allah menyaksikan segala sesuatu.
Demikianlah artikel ini dibuat semoga bermanfaat bagi semua pembaca


All the titles can be read in this link (Click on here)
Daftar semua judul dapat di baca di link sini ( Klik di sini)