Life is the struggle

The struggle needs the sacrifice of the body, the soul, and everything to actualize the hope, the dream, and the love.
Hidup ini Sebuah Perjuangan.
Perjuangan Perlu Pengorbanan atas Jiwa, Raga, dan Segala Kepunyaan demi Terwujudnya Harapan, Impian, Cita-cita, dan Cinta.

Putaran Kehidupan (Rotation of Life)

Life in the World rightly rotates and Walks; it is certainty.
Kehidupan Dunia Berputar dan Berjalan; ialah Keniscayaan

Jembatan Kehidupan (The Bridge of the World)
Ikhsan Falihi pada Sebuah Jembatan

Andai Jembatan ini adalah Penghubung Tujuan. Niscaya Lautan Luas Ini Adalah KEILMUAN. Ijinkan Kuberpijak dan Kumelalui Jembatan Keilmuan tuk Meraih Keselamatan dan Keberhasilan.

IKHSAN Falihi di Pinggir Laut.
(IKHSAN Falihi On The Seaside)

Andai Lautan Itu Luasnya Rinduku, Maka Bentangan Rindu Tiada Surut. Begitu pun Jua Kalian Puas Melarungkan Berjuta IMPIAN.

Penangkal Covid-19

Makanan Penambah Kekebalan Tubuh untuk Menangkal Covid-19

Showing posts with label Bisik Batin. Show all posts
Showing posts with label Bisik Batin. Show all posts

Wednesday, June 12, 2019

WELLHEAD OF EID AL-FITR (BERMATA AIR IDUL FITRI)

WELLHEAD OF EID AL-FITR
By Ikhsan
BERMATA AIR IDUL FITRI
Gubahan Ikhsan

Gemerlap ramadhan lenyap
Di antara sayup-sayup kumandang
Takbir tahlil tahmid dari masjid.
Mungkinkah ramadhan kan datang lagi menyapa kita?

Kini hari nan fitri berjanji
Menyinggahi relung sanubari
Pada manusia yang mengharap kasih ilahi

Kalaulah baju kesayangan dikenakan
Atau baju baru dibeli dari etalase mall
Bukanlah buat pamer kemewahan
Itu hanyalah ornamen lahir

Kotornya hati oleh iri dengki
Menuruti nafsu duniawi tanpa akhir
Kini saatnya sehat kembali
Kembali kepada lahir batin yang fitri
Fitrah yang sejati jernih
Usai sebulan berpuasa ramadhan karim.

Idul fitrimu pun idul fitriku
Halal bihalal pun berlangsung
Haruskah cuma berjabatan tangan melulu atau berbaju baru?
Tidaklah begitu
Sadarilah selalu
Idul fitri adalah hari yang agung
Menebus dosa yang kerap merundung
Membasuh qalbu kembali bersuci
Suci batin yang berpancar
Kejernihan dan kesehatan

Idul fitri adalah hari yang damai kasih
Merajut kasih dalam pergaulan hidup
Menjadi saat-saat bertanam pengabdian dalam pertemanan dan pekerjaan,
Menjadi citraan selaras kesehatan jiwa, raga, dan lingkungan


Composed by Ikhsan
Surabaya, Indonesia
Friday, 31st May 2019.
Published first on Blogger On Wednesday 12th June 2019.
Read first by medical staff, goverment employee Said in official forum of the holy solidarity on Wednesday 12th June 2019 in rescue installation room IV Regipnal Hospital Dr. Saiful Anwar Malang, Indonesia.

Writer (Composer) of this poet is a poet and writer.
The writer is still on active duty to teach mathematics in a private university and a school boarding house.

Digubah oleh ikhsan
Surabaya, Indonesia
Jumat, 31 Mei 2019.
Dipublikasikan pertama kali di Blogger pada hari Rabu 12 Juni 2019.
Dibacakan pertama kali oleh petugas medis PNS Said di forum resmi halal bihalal pada hari Rabu 12 Juni 2019 di Irna IV RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Indonesia.
Penulis (penggubah) puisi adalah penyair dan cerpenis.
Penulis masih aktif sebagai dosen Matematika di perguruan tinggi swasta.
Penulis juga masih aktif sebagai pengajar Matematika yang memakai bahasa inggris dan bahasa arab di pondok pesantren hafalan Al Quran.

Friday, June 29, 2018

SYAIR KABAR-KABAR DUNIA

SYAIR KABAR-KABAR DUNIA
Gubahan Ikhsan, S.Pd., M.Pd.

Engkau kejar engkau bersiasat
Lupa hakikat lupa tabiat
Engkau incar kiranya dapat
Ternyata kalah oleh muslihat

Engkau tidak mengerti lagi
Kabar-kabar dunia memberi
Berbagai informasi yang ilusi
Dari fatamorgana yang terkini

Bukankah dunia penuh sangsi
Oleh luberan nafsu ambisi
Bahkan nafsu serakah mentradisi
Sadarlah kepuasan cepat basi

Kau kecewa pertarungan berakhir
Kau gundah keinginan mangkir
Padahal sebentar lagi terukir
Pertarungan tahta raja mungkir

Batin tersiksa jiwa kumat
Karena ingin menjadi camat
Tak kuasa hayat terpikat
Terlena oleh godaan laknat
Pikiran tersihir seolah mati
Katanya ingin menjadi bupati
Sekuat tenaga nodakan hati
Katanya disitu nasib menanti

Bahkan kabar dunia menegur
Mengapa engkau mengejar gubernur?
Tak tahulah inginmu mencebur
Membobol jalan walau setanur

Engkau kejar ikan sarden
Inginmu menduduki kursi presiden
Aduh, bagai menyinggahi pepunden
Komat-kamit menyanyi lagunya sinden

Mengapa engkau sedih menderita?
Dalam pemilihan kursi tahta
Takut kalah ataukah tersita
Jangan mengharap istana jelita
Kabar dunia telah sampai
Mengubah paradigma yang sesuai
Bagi pengejar yang merasai
Agar mengerti pemikiran bonsai

Terkadang lupa takdir kehidupan
Engkau pun tahu akibatnya
Bila kalah dalam pemilihan
Lalu mengapa kecewa kemudian?

Sebaiknya pilihlah jalan kesunyian
Bersama jiwa pemelihara ketenangan
Di sana bertebaran permenungan
Ambillah demi beroleh kemenangan

Engkau tidak pernah menangis
Oleh sandiwara dunia sadis
Yang garang menelan abis
Segala baikmu yang manis

Akulah hamba yang jelata
Bersama hidupku mencari berita
Dari mushaf yang bertitah
Di atas jati diri tercinta

Aku bersama orang susah
Gundahnya tak karuan dirasa
Kuobati sedihnya tanpa jasa
Agar Tuhan berikan kuasa

Di sana ada iman
Di tepi sungai berceburan
Membasuh badan penyegar kehidupan
Dapatkan jiwa dalam kesucian

Ayo bersama aku kembali
Ke jalan sunyi aliy
Meraih terang menjelang jamalih
Mendekap iman meniti ilahiy

Ayolah bersama aku mendayung
Pada lautan rindu bernaung
Mencari bekal permata mengarung
Rindu qolbu quddus bersarung

Lupakan pertarungan dunia fana
Memohon hidayah di atas sajadah
Di kesunyian malam sepertiganya
Inilah lautan rindu suci mulia

Oleh Ikhsan, S.Pd., M.Pd. SANG PENYAIR PINGGIR KALI
Ditulis di dekat jalan tol SUMO dan rel kereta api masjid Al Akbar Surabaya, Surabaya, Jawa Timur.
Ditulis pada hari Kamis 28 Juni 2018 sampai Jumat, 29 Juni 2018.
Direvisi pada hari Sabtu 30 Juni 2018.
Diupload dan dipublikasikan pertama kali di blog SYAIR YANG MENGINSPIRASI http://syairmenginspirasi.blogspot.com pada hari Jumat 29 Juni 2018.
Penulis adalah sang cerpenis dan penyair.
Penulis adalah dosen matematika di perguruan tinggi swasta.
Penulis juga pengajar matematika berbahasa arab inggris di pesantren hafalan Al Quran Surabaya












Thursday, May 17, 2018

MUNAJAT DI PEGUNUNGAN

MUNAJAT DI PEGUNUNGAN
Gubahan Ikhsan, S.Pd., M.Pd.

Ya Tuhan
Kehidupan dunia telah menggoda lalu menipu hamba
Tak terasa terkikis iman dari dada
hingga kemarau jiwa melanda.
Keringlah sudah jiwa kehidupan
Sirami kami dengan hujan kesejukan dan ketentraman

Beri kami rezki kehidupan seperti pancaran mata air pegunungan.
Langkah kami belumlah sampai puncak bukit sejati
Kami butuh energi tuk mendaki.

Berikan kami kehidupan yang teduh dan segar
sesegar air pegunungan.
Kuatkan kami seperti kuatnya pegunungan dalam menahan beban batuan, mata air,  pepohonan, dan fauna.

Ya Tuhan
Tambahlah ilmu kami agar kami bisa menebarkan perdamaian, kecintaan, kebersamaan, dan segala kebaikan.
Jadikan kami mata air kebaikan bagi kehidupan dunia.

Ya Tuhan
Kupinta padamu jalan sebening mata air pegunungan.
Rimbuni kehidupan kami serimbun teduh pohon ukhuwah.
Lembutkan kasih sayang kami selembut udara sejuk pegunungan.

Ya Tuhan
Padamu jua kelak kami dikembalikan

Oleh Ikhsan
Prigen, Pasuruan
(Perbatasan Trawas Mojokerto dan Prigen Pasuruan).
Ditulis di Hutan Prigen Pasuruan
Senin, 14 Mei 2018.
Diupload dan dipublikasikan pertama kali di blog PUISI YANG MEMPESONA http://puisimempesona.blogspot.co.id pada hari Rabu, 16 Mei 2018.
Direvisi pada hari Kamis 17 Mei 2018

Monday, May 14, 2018

MELAYANG AKU


MELAYANG AKU
Gubahan Ikhsan, S.Pd., M.Pd.

Bawalah aku
Merangkul senyum ke angkasa biru
Melayang tubuhku merinding buluku
Apa dayalah kucoba dulu

Wah, mirip burung kenari  
kakiku kaku gringging-gringging disemiliri angin bukit
Tanpa sayap melambai
jauh tinggi
Enaklah, heiii...

Hidup ini tak lagi kerdil
Lihatlah aku mengudara tinggi
Seperti impian sanubari
Jalan hidup makin rumit
Tapi aku sanggup begini
Menari di atas bukit
Dengan kawat kupeluk sendiri
Lebih aman melintas semak bebatuan

Oleh Ikhsan
Prigen, Pasuruan
(Perbatasan Trawas Mojokerto dan Prigen Pasuruan).
Ditulis di Hutan Prigen Pasuruan.
Senin, 14 Mei 2018.
Dipublikasikan di blog PUISI YANG MEMPESONA http://puisimempesona.blogspot.co.id pada hari Senin 14 Mei 2018




Monday, March 5, 2018

Sprinkling in Silence 24 (Percikan dalam Kesunyian 24) : Sunyi Sepi

SUNYI SEPI

Maaf sahabatku ...

(Jalan kehidupanku mungkin jauh beda dengan jalanmu.....
Sadarilah bahwa perbedaan jalan kita masih sempat membentang lalu merapat mendekat tampak seiring sejalan)
====>>>
====>>>
Dunia ini sunyi sepi, sunyi dari kesucian ruh yang setiap kali memuji ilahiy. Kesepian kali ini semakin menjadi-jadi.
Padanya sepertiga malam baru kutemukan secercah riuh rendah hamba yang mengaku abdullah (artikan = hamba allah) yang mahfudzi (artikan = terpuji) sedang berbisik pada Tuhan agar maqomnya mencapai derajat tertinggi lagi terpuji. Yang demikian telah ada dalam kesunyian. Cuma segelintir orang memilih jalan ini, jalan yang diiringi restu ilahiy. Aku berharap termasuk orang yang beroleh gelar abdullah yang mahfudzi yang senantiasa menadahkan tangan mengumpulkan percikan dalam kesunyian. Aku mengerti Sepercik kasih sang ilahiy penyejuk qolbiy yang senantiasa assalaam
Tapi sayang sekali aku masih di antara banyak orang yang berada di jalan sunyi saat aku menapaki jalan sunyi meniti maqom terpuji walau seberat ini aku lalui gemerlapan di antara pesta mall, celotehan pasar dan plaza, gagah gedung menjulang, kilauan lampu kota bertebaran. 
Qolbu ruh hati yang bersih suci pada kerumunan basyari (artikan = manusia) semakin dibentangi sunyi sepi darinya, sunyi dari pikir zikir dan takbir memuji ilahiy robbiy yang maha terpuji meski gundukan harta di tangannya, tingginya pangkat dipunyainya.
Dari saya PUISI YANG MEMPESONA http://puisimempesona.blogspot.co.id

Ikhsan,
Surabaya, Jawa Timur, Indonesia.
Senin, 5 Maret 2018

Dipublikasikan pertama kali di blog http://ikhsanfalihi.blogspot.co.id pada hari Senin 5 Maret 2018




Monday, February 26, 2018

MAU APALAGI? (WHAT ELSE?)

MAU APALAGI?
Gubahan Ikhsan



............
............
............
Baju dinas mewah dipakai
Mobil sedan dinas disetiri
Gedung dinas menjulang dihuni
Enak sekali
Harta negara mulus dikantongi
Belum puaskah korupsi?
Begini ini masih ingin memimpin lagi
Mau apalagi?
Lagi-lagi rakyat merugi


Ya Tuhan
Harus bagaimana kami berkalam
Apalagi yang kami lakukan
bila pedoman diserang pundi-pundi malam


Ikhsan
Ditulis di Surabaya&Sidoarjo,
Jawa Timur, Indonesia
17 Agustus 2012
Dipublikasikan pada Senin 26 Pebruari 2018

SELENGKAPNYA DAPAT DIBACA DI BLOG http://puisimempesona.blogspot.co.id


Monday, February 19, 2018

Aku Tahu (I Know)

AKU TAHU
Gubahan Ikhsan

Aku tahu
Pintamu belum sebesar ihlasmu
Rindumu cuma memburu nafsu
Janjimu masih seperti kampanye yang dulu

Kau bilang
Nanti kalau aku menjadi pemimpin pilihan
Kereweng menjadi emas tersayang
Air comberan menjadi madu pilihan
Itu janji kampanyemu dulu hingga sekarang
.....
.....
Aku tahu
Pinginmu merengkuh pulau-pulau
Meneriakkan simbol perjuangan hidup
Suaramu bak kutut manggung
Mencari teman yang memikul emas sekarung
Air matamu meleleh mengiba massa yang berkumpul
Selengkapnya baca di blog http://puisimempesona.blogspot.co.id


Friday, January 26, 2018

Dengan Puisi, Suara Hati Ini

DENGAN PUISI, SUARA HATI INI
Gubahan Ikhsan

Dengan puisi suara hati ini bangkit
Dengan puisi suara hati ini menyemai kasih
Dengan puisi suara hati menguak misteri
Dengan puisi suara hati ini mengejar zaman yang terus bergulir
Dengan puisi suara hati ini menepis keserakahan nafsu ambisi.
Dengan puisi suara hati ini membakar asa yang mati
Dengan puisi suara hati ini meniti nasib
Dengan puisi suara hati ini mencari ridha ilahi.
Kupersembahkan segalanya
Kuharapkan segalanya
Maafkan
Izinkan
Ampunkan


Oleh
Ikhsan
Surabaya, Indonesia
Jumat, 26 Januari 2018

Tuesday, January 9, 2018

Rindu Kami (Our Missing)

Rindu Kami
Gubahan Ikhsan

Debur rindu
Memanggil-manggil kalbu
Saat engkau jauh



Debur rindu
Mengalun syahdu
Menyapu waktu
yang berputar terus-menerus
tak pernah putus


Sebening embun kasih
Engkau berikan
Membasuh jiwa dalam kerinduan


Debur rindu
Mengharap kasihmu
Bila sepertiga malam berlalu

Ikhsan,
Surabaya, Selasa 9 Januari 2018

Wednesday, June 28, 2017

THE VERSES OF SILENCE NIGHT : SYAIR MALAM SUNYI

VERSES OF SILENCE NIGHT
Created by Ikhsan, S.Pd., M.Pd.
SYAIR MALAM SUNYI
Gubahan Ikhsan, S.Pd., M.Pd.

Aduhai sunyinya suasana malam
dalam kuatnya ikatan kelam
gelap gulita mengucap salam
saat lidah tiada berkalam

ku dengar menyepi tawa
ku peluk harapan nyawa
ku bersihkan hidup mewah
Ku sucikan hasrat jiwa

pada siapa malam sunyi
berkata berharap seolah bernyanyi
hingga datang pagi tersembunyi
dibangunkan oleh bedug berbunyi

Tiada lentera tiada sinar
bulan tak nampak berbinar
bintang tiada datang berpendar
bagai berselimut awan bernanar

Kunang-kunang dimana kau
terkenang-kenang saat jauh
sungguh senang kalau mau
memeluk berkah dalam surau

bila kau asyik beterbangan
dengan pendar cahyamu beriringan
menghias malam yang kehilangan
bulan dan bintang berpasangan

burung malam melalang buana
mencari impian jauh dimana
menerobos gelap malam sana
terbang tinggi seperti sirna

Kasihan nasib tubuhnya terjaga
tampak lemas mengepakkan raga
mencari kepuasan dunia juga
pada gelap gulita berlaga


Bila malam-malam tiba
tiada persandingan yang berubah
kupanjatkan doa dengan iba
beserta jiwa yang tabah

Pada malam sunyi pula
ku teringat banyak salah
bertafakur sedikit napas menghela
melangkah hidup jangan kalah

S E L E S A I
TERIMA KASIH
=============================
Beberapa Istilah:
=============================

SYAIR MALAM SUNYI
Karya Ikhsan, S.Pd., M.Pd.
Diambil dari kumpulan KISAH SUNYI.

SYAIR MALAM SUNYI
Diambil dari kisah kehidupan rakyat desa
Lokasi Peristiwa : Sepanjang perjalanan kehidupan.
Kejadian : Sepanjang perjalanan kehidupan.
Ditulis di Surabaya, Jumat 23 Desember 2016


Dipublikasikan pertama kali di blog http://ikhsanfalihi.blogspot.co.id
Dipublikasikan pertama kali pada hari Rabu, 28 Juni 2017 pukul 17.10 WIB (pukul 05.10 pm sore).

Penulis cerpen ini lulusan S1 (Sarjana) Pendidikan Matematika tahun 2000 dan lulusan S2 (Magister) Pendidikan Matematika tahun 2006
Penulis masih aktif sebagai dosen matematika di perguruan tinggi swasta.
Penulis masih aktif menjadi instruktur matematika di Ma'had Tahfidzul Qur’an setingkat SMP/MTs - SMA/MA.
Penulis masih aktif menyusun syair.




All the titles can be read in this link (Click on here)
Daftar semua judul dapat di baca di link sini ( Klik di sini)