Life is the struggle

The struggle needs the sacrifice of the body, the soul, and everything to actualize the hope, the dream, and the love.
Hidup ini Sebuah Perjuangan.
Perjuangan Perlu Pengorbanan atas Jiwa, Raga, dan Segala Kepunyaan demi Terwujudnya Harapan, Impian, Cita-cita, dan Cinta.

Putaran Kehidupan (Rotation of Life)

Life in the World rightly rotates and Walks; it is certainty.
Kehidupan Dunia Berputar dan Berjalan; ialah Keniscayaan

Jembatan Kehidupan (The Bridge of the World)
Ikhsan Falihi pada Sebuah Jembatan

Andai Jembatan ini adalah Penghubung Tujuan. Niscaya Lautan Luas Ini Adalah KEILMUAN. Ijinkan Kuberpijak dan Kumelalui Jembatan Keilmuan tuk Meraih Keselamatan dan Keberhasilan.

IKHSAN Falihi di Pinggir Laut.
(IKHSAN Falihi On The Seaside)

Andai Lautan Itu Luasnya Rinduku, Maka Bentangan Rindu Tiada Surut. Begitu pun Jua Kalian Puas Melarungkan Berjuta IMPIAN.

Penangkal Covid-19

Makanan Penambah Kekebalan Tubuh untuk Menangkal Covid-19

Showing posts with label Cerpen Fiksi. Show all posts
Showing posts with label Cerpen Fiksi. Show all posts

Tuesday, July 24, 2018

Cerpen GRODAG


GRODAG
Oleh Ikhsan
Suasana pagi tak lagi merangkai hati. Bagaimana tidak mbah Emah yang sehari-harinya rutin mencari kayu jati demi sesuap nasi kini tak ada gairah lagi.
Mungkin awan sana sedang menggelayut yang bikin awak malas-malasan kerja atau sekedar bawaan lelah akibat sekian tahun lamanya bersusah payah mendayung perahu kehidupannya.
“Grodag!” suara gedheg yang terbuat dari bambu itu menutupi dinding bagian belakang rumah sedang disingkap untuk terbukanya pintu belakang. Eh, ternyata kayu jati yang sebesar lengan orang dewasa digenggam tangannya. Diam, diam dan ia melangkah pergi setelah suara grodag yang kedua kalinya dari pintu anyaman bambu.
“Mbok, mau kemana?”
“Hmmm, sini loh lagi pergi ke timur?” mbah Emah makin kencang jalan kakinya walau usianya semakin renta.
Janda tua tepi kampung itu sepertinya berharap banyak dari kepergiannya.
Hari itu mulai siang, ia pun berjalan makin jauh dari kampung hingga sampai di suatu batas dusun. Di perjalanan itu mbah Emah menemukan sebatang kayu jati yang mirip peninggalan suaminya dan ukiran yang ada padanya pun mengingatkan dirinya akan kebahagiaan silamnya. Tercengang sejenak, dielus sebatang kayu jati yang sempat patah jadi dua. Ia pun mencari patahan kayu jati lainnya hingga di dekat patahan kayu jati lainnya itu ditemukan kain yang rapuh bertuliskan KAISAR DARI TIMUR.
Perlahan dibacanya tulisan itu, ia manggut-manggut sendirian lalu mengingat-ingat pesan suaminya masa silam. Kisah-kisah silam yang sempat menghanyutkan imajinasinya ke dunia impian yang sama sekali tak terbayangkan oleh penduduk kampungnya. Ia hanya mengingat-ingat perjuangan suaminya yang gigih melakukan perjalanan ke timur demi rejeki nomplok. Namun, segalanya kandas di perjalanan. Kali ini sobekan kain rapuh menjadi sedikit pengingat perjalanan silam dan secercah sinar penunjuk jalan menuju KAISAR DARI TIMUR.
Ia bergegas melangkah menuju gubug tua di sekitar itu. Terlihat dari kejauhan duduk kokoh gubug tua di atas tumpukan batu cadas. Dengan tongkat patah ia gunakan untuk membuka pintu dari belakang. Ia berhati-hati mengamati sekeliling gubug yang bagian belakang terbuat dari kayu jati dan bambu.
“Grodag grodag grodag!!!!” tongkat kayu jati berukir patah ditusuk-tusukkan ke dinding kayu jati rapuh bagian belakang.
“Suara apa nak kok terdengar keras?”
“Ah, nggak ada apa-apa, ayah. Mungkin suara kucing pingin membuka tutup guci ikan. Tapi guci udah tertutup rapat. Nggak bakalan guci itu terbuka oleh binatang buas.”jawab si anak penunggu gubug tua.
“Grodagggggg….!!!!!! Glodag …!!! “
Opo leh, apo leh.., coba tengok tuh ke belakang.” Pinta sang ayah yang hitam kekar bersuara kalem
“Paling-paling anjing yang nyrondhol-nyrondhol pintu belakang. Bukankah semalaman anjing menggonggong kelaparan di hutan belakang. “
“Tapi, nggak seperti biasanya leh. Longlongan anjing semalam pertanda tidak wajar Leh. Itu isyarat ada orang asing atau makhluk asing di sekitar sini. Coba lihat Leh ke belakang.” Pinta sang ayah kepada anaknya yang lagi malas-malasan di balai-balai.
Tidak banyak orang yang tahu gubug tua itu menyimpan banyak rahasia.
“Ayaaah…. Dinding belakang terbuka”
Sang anak berteriak lantang.
“Lhoh kenapa? Emangnya ada manusia yang masuk?”
“Nggak, ayah. Ini bukan tangan manusia. Kalau tangan manusia kasar pasti membekas di dinding yang berabu dan berdebu ini. Lihat tuh ini cuma bekas kayu terjatuh dari ranting jati belakang tuh.”
“Benarlah anakku, itu memang terdorong kayu jati yang rimbun dan rapuh lagi pula kering begini di musim kemarau.
Si janda tua yang mantan petualang menuju KAISAR DARI TIMUR menjadi ketakutan. Ia  menyembunyikan tubuhnya di balik gundukan batu dan tumpukan dinding bambu rapuh. Matanya jelalatan telisik sekelilingnya sambil gemetaran menyembunyikan tubuhnya.
Akhirnya si penunggu gubug tua itu melakukan perencanaan untuk pelaksanaan aksi esok harinya. Rupanya penunggu  gubug tua itu berpikir panjang dan matang. Untuk setiap langkahnya harus dengan perencanaan yang matang.
Perencanaan itu serius dirembug di kamar belakang dekat robohan dinding. Janda tua pun mendengarkan dengan seksama. Tanpa di sadari janda tua itu terkaget ternyata yang dituju bukanlah tempat KAISAR DARI TIMUR. Tapi apa daya ia terlanjur merobohkan dinding pintu itu. Takut dipukul dan dikeroyok ia mencari akal baru sambil memperhatikan sekitarnya. Tiba-tiba dari dinding batu itu tertulis KAISAR DARI TIMUR hanya bisa ditemui dengan sebuah resep BACA, PIKIRKAN, RENCANAKAN, LAKSANAKAN, TEMUKAN. BAWALAH TONGKAT BERUKIR SINAR KESUKSESAN.
Itulah kunci pembuka pintu KAISAR DARI TIMUR. Kaisar itu berada di kota seberang. Sang janda tua pun tersenyum kembali ke dusun harus banyak membaca fase permulaan.
=========
KOSA-KATA
=========
Grodag = sejenis suara dinding dari kayu atau bambu yang terserang aksi usik.
Gedheg = dinding dari kayu atau anyaman bambu.
Leh = panggilan orang tua kepada anaknya di kalangan masyarakat jawa.
Nyrondhol = mendesak sesuatu dinding, benda atau orang ke depan dengan kepala atau badan.
SELESAI

Oleh Ikhsan, S.Pd., M.Pd.
Jenis Cerita : Fiksi.
Ditulis di Surabaya, 1 Juni 2015
Dipublikasikan pertama kali di blog IKHSAN FALIHI http://ikhsanfalihi.blogspot.co.id
Dipublikasikan pertama kali pada hari Selasa 24 Juli 2018

Saturday, January 1, 2011

FOLDER CERPEN FIKSI

CERPEN FIKSI


All the titles can be read in this link (Click on here)
Daftar semua judul dapat di baca di link sini ( Klik di sini)