Life is the struggle

The struggle needs the sacrifice of the body, the soul, and everything to actualize the hope, the dream, and the love.
Hidup ini Sebuah Perjuangan.
Perjuangan Perlu Pengorbanan atas Jiwa, Raga, dan Segala Kepunyaan demi Terwujudnya Harapan, Impian, Cita-cita, dan Cinta.

Putaran Kehidupan (Rotation of Life)

Life in the World rightly rotates and Walks; it is certainty.
Kehidupan Dunia Berputar dan Berjalan; ialah Keniscayaan

Jembatan Kehidupan (The Bridge of the World)
Ikhsan Falihi pada Sebuah Jembatan

Andai Jembatan ini adalah Penghubung Tujuan. Niscaya Lautan Luas Ini Adalah KEILMUAN. Ijinkan Kuberpijak dan Kumelalui Jembatan Keilmuan tuk Meraih Keselamatan dan Keberhasilan.

IKHSAN Falihi di Pinggir Laut.
(IKHSAN Falihi On The Seaside)

Andai Lautan Itu Luasnya Rinduku, Maka Bentangan Rindu Tiada Surut. Begitu pun Jua Kalian Puas Melarungkan Berjuta IMPIAN.

Penangkal Covid-19

Makanan Penambah Kekebalan Tubuh untuk Menangkal Covid-19

Thursday, March 30, 2023

Sprinkling in Silence 30 (Percikan dalam Kesunyian 30); Tatapan Banaspati di Pagar Pembatas Kuburan

 [4/3 17.18] Ikhsan,penyair Pinggir X: 


KISAH PELATIHAN SUPRANATURAL

PADA HARI MINGGU 26 FEBRUARI 2023

Ditulis oleh ikhsan

(Ikhsan Falihi, Penyair Pinggir Kali)


KISAH 2

Part of preliminary


TATAPAN BANASPATI DI PAGAR PEMBATAS KUBURAN


Telah berlalu waktu itu MINGGU 8 JANUARI 2023 saya membimbing murid supranatural dengan cara meditasi di kuburan yang paling terkenal paling sakti di puncak pegunungan Jombang.


[4/3 17.19] Ikhsan,penyair Pinggir X: 


Kegelapan malam mulai datang. Sebuah lampu yang sedikit redup di dalam kuburan itu menyinari. Baru pukul 19.30 WIB suasana sunyi terlalu merinding menyelimuti. Semakin curiga naluri ini.

Tak seorang pun yang ada di situ, hanya saya dan seorang muridku. Kami berdua yang meditasi di situ, namun suasana itu tidak seperti biasanya. Saya tahu perasaan murid merinding dan agak takut, tetapi aku mencoba pura-pura tidak tahu. Kuburan tua yang begitu jauh dari tempat pemukiman penduduk tepatnya di puncak pegunungan di tengah hutan itu membuat bulu kudukku merinding juga pada permulaan malam itu,


[4/3 17.21] Ikhsan,penyair Pinggir X: 


tapi saya tidak menyangka dan tidak menduga apapun. Mungkin ini karena pengaruh energi yang terlalu tinggi. Jarang diziarahi.

Maklumlah, semua orang di sekitarnya bahkan pakar paranormal pun mengenal tempat itu adalah tempat yang sangat kuat daya magis dan sangat tinggi energinya karena yang dikubur di situ adalah pertapa sakti pilih tanding, orang yang sangat hebat ilmu kesaktian kejawennya yang sudah mencapai tingkatan tertinggi.


[4/3 17.22] Ikhsan,penyair Pinggir X: 


"Tidak seperti biasanya. Kenapa bulu kuduk ini merinding begini, masih sore begini, pada permulaan malam ini, tapi sayang sekali aku tidak punya ilmu terawangan untuk membuka alam lain bangsa lelembut di sekitar kuburan ini.

Makhluk lelembut macam mana pula penunggu sekitar sini? Siapakah yang datang mengetuk ruang gaib ini?

Hanya ketajaman batin dan kepekaan perasaan saja yang menandai prindang-prinding. Terlalu lucu bila aku sebagai guru supranatural ilmu kejawen tingkatan tinggi apalagi sejak tahun 1993 hingga 2023 saya rajin tirakat, rajin puasa mutih, puasa ngrowot, kok tiba-tiba takut dengan suasana yang mencekam dan penuh merinding." begitulah gejolak perasaan saya.


[4/3 17.24] Ikhsan,penyair Pinggir X: 


Aku mencoba menghilangkan perasaan sebegitu itu lalu membakar cendana, gaharu, dan dupa, kubuka kembang raja atau kembang prabu wangi yang terbungkus daun pisang dilapisi kertas koran. Tak lupa jua minyak wangi kuoleskan.


[4/3 17.25] Ikhsan,penyair Pinggir X: 


Pada masa lalu guru supranatural dan guru pertapa sakti yang sudah mengajariku pernah berpesan,"Tak pantas bagi seorang digdaya yang memegang ilmu kesaktian kejawen aliran Majapahit mudah takut, mudah goyah, dan mudah menyerah. Hadapilah segala tantangan kehidupan. Habisilah segala rintangan. Buanglah segala hambatan. Hindarilah dan selamatkan diri dari segala ancaman." Begitulah selintas angan ketika dupa yang menyala sedang kugenggam erat.


[4/3 17.28] Ikhsan,penyair Pinggir X: 


Bangkitlah jiwa raga ini untuk melanjutkan meditasi. Ketika meditasi dalam keadaan asap dupa mengepul dibarengi sedikit rintik air langit turun mengetuk-ngetuk atap yang menaungi kuburan terdengar memecah kesunyian.

"Cethag cethog dhoagg, klothag," rintik hujan menendang-nendang atap kuburan.

"Sreeeag asag asag krasaaaghh…" rerimbunan daun saling menggesek-gesek satu sama lain sesekali rantingnya memukul atap kuburan di tengah angin semilir.


[4/3 17.32] Ikhsan,penyair Pinggir X: 


Kuburan di puncak pegunungan di tengah hutan ini tak selazimnya, memancarkan aura malam yang amat berbeda daripada siang hari yang selama ini aku ziarahi. Aura hangat nan mencekam dalam kesunyian malam di tengah rintik hujan masih sempat mencucurkan keringat dari dada. Rasanya rintik air dari langit dan dingin malam tak jua meniadakan aura hangat nan mencekam.


[4/3 17.36] Ikhsan,penyair Pinggir X: 


Masih terasa merinding, prindang-prinding. Tiba-tiba di tengah meditasi cahaya terang kemerah-merahan bercampur kuning dengan kuat menyorot wajahku dari arah utara (arah kiri wajah). Secepat kilat aku menoleh. "Aduuuh, ooooohhh…,. , aku takuuuut.....", jeritan batin meski tak terdengar murid yang sedang meditasi. Lelaki tua tampak kuat bertubuh dhempal besar nan hitam duduk di pagar berwajah membara nyala api, seluruh rambut kepalanya berupa api menyala merah berlidah api menguning, kekar dan berotot duduk di pagar sebelah kiriku. Matanya melotot tajam mengeluarkan nyala api menatap garang padaku. Ia datang menjelma pada waktunya.

Terperanjat daku dari meditasi.


[4/3 17.39] Ikhsan,penyair Pinggir X: 


Seketika itu pula aku teringat wejangan guru supranatural pada masa silam.

"Bila engkau muridku berjumpa makhluk seperti manusia berkepala api, giginya menyala api, rambutnya berupa nyala api di tengah hutan di lokasi kuburan, maka janganlah engkau lari, sia-sialah larimu. Percuma berlari kencang. Ia bisa menyemburkan api dari jarak jauh. Makhluk itu dikenal dengan sebutan BANASPATI. Ia bisa membuat manusia pingsan mendadak bahkan sampai meninggal dunia sekalipun pertapa sakti, tapi hadapilah dengan dua mantra kesaktian aliran islam campuran kejawen yang kuajarkan yang pernah engkau tirakati puasa polo pendhem sebanyak 7 kali dan puasa mutih dengan 7 kali melekan."


[4/3 17.42] Ikhsan,penyair Pinggir X: 


Secepat kilat aku membaca dua mantra itu. Tiba-tiba rambut api yang menjilat-jilat padam seketika. Berubahlah rambut itu menjadi hitam kelam. Tak lama kemudian sosok makhluk itu berubah menjadi tengkorak hidup kemudian terbang lalu melompat keluar pagar pembatas kuburan hingga menghilang di dalam kegelapan malam. Perasaan prindang-prinding pun sirna seketika.

Bulu kudukku mulai rileks.

Aku pun mulai tenang dan melanjutkan ritual, meditasi, dan sedikit menghirup energi alami puncak pegunungan tersebut. Tiba-tiba hujan pun mulai deras tapi sangat sekejap. Angin pun menyapu dedaunan dan atap kuburan teramat cepat.


[4/3 17.45] Ikhsan,penyair Pinggir X: 


Setelah meditasi, saya mengajak murid keluar dari area kuburan tersebut dan menutup pintu pagar kuburan.

Tapi ingatan terhadap jelmaan BANASPATI tak terlupakan.

Japamantra pelindung diri dari Banaspati kusenandungkan selama perjalanan meninggalkan kuburan.


[4/3 17.48] Ikhsan,penyair Pinggir X: 


Pelan-pelan langkah kami berdua. Aku pun teringat masa lalu tentang wejangan guru,"Kelak suatu ketika engkau dijumpai sosok makhluk BANASPATI di kuburan di tengah hutan pegunungan. Setelah itu muncullah kejadian dupa yang sedang nyala lalu nyala tersebut berganti asap mengepul. Di tengah kepulan asap tiba-tiba api menyala terang muncul sendiri dari asap itu, engkau janganlah kaget, janganlah terkejut. Sejatinya Banaspati itu sengaja menyalakan dupa dari rambutnya dan semburannya. Di tempat itu masih sangat gaib dan penuh misteri. Bertahanlah untuk meditasi agar meraih tingkatan tertinggi."


Tempat ini adalah tempat peristirahatan terakhir seorang pertapa sakti yang memiliki ilmu kesaktian tingkatan tertinggi. Tidak heran, penjaganya adalah sosok Banaspati yang memiliki kesaktian gaib yang tertinggi.

Tidak banyak manusia mengerti misteri gaib di pekuburan ini.



~ B E R S A M B U N G ~


Bersambung ke Kisah 3

KISAH PELATIHAN SUPRANATURAL

PADA HARI MINGGU 26 FEBRUARI 2023

KISAH 3

Part of substance

KOBARAN API DARI KEPULAN ASAP





=============================

KOSAKATA

=============================

Beberapa Istilah:

Dhempal = badan yang besar, gemuk, dan berotot.

Dibarengi = dibersamai

=============================


KISAH PELATIHAN SUPRANATURAL

PADA HARI MINGGU 26 FEBRUARI 2023

TATAPAN BANASPATI DI PAGAR PEMBATAS KUBURAN

Karya Ikhsan, S.Pd., M.Pd.

(Ikhsan Falihi, Penyair Pinggir Kali)

Diambil dari kumpulan KISAH SUNYI.


TATAPAN BANASPATI DI PAGAR PEMBATAS KUBURAN

Ditulis di Perbatasan Surabaya dan Sidoarjo pada hari Senin, 27 Februari 2023.

Peristiwa terjadi pada hari MINGGU, 26 FEBRUARI 2023.

Lokasi: di puncak pegunungan Jombang.

Diambil dari kisah kehidupan dua anak manusia yang melakukan pelatihan paranormal supranatural di puncak Pegunungan Jombang.


Pertama kali dipublikasikan di status Whatsapp pada hari Sabtu, 4 Maret 2023 pukul 17.18 WIB.

Dipublikasikan pertama kali di Blogger Ikhsan Falihi http://ikhsanfalihi.blogspot.com

pada hari Kamis, 30 Maret 2023 pukul 18.42 WIB malam hari.


Penulis cerpen ini lulusan S1 (Sarjana) Pendidikan Matematika tahun 2000 dan lulusan S2 (Magister) Pendidikan Matematika tahun 2006


Penulis cerpen ini masih aktif menjadi pengajar matematika, instruktur matematika, paranormal supranatural, cerpenis dan penyair di tahun 2023.

Tuesday, March 28, 2023

Sprinkling in Silence 29 (Percikan dalam Kesunyian 29); Tanpa Japamantra Pawang Hujan

 


[27/2 20.42] Ikhsan,penyair Pinggir X: 


KISAH PELATIHAN SUPRANATURAL

PADA HARI MINGGU 26 FEBRUARI 2023

Ditulis oleh ikhsan

(Ikhsan Falihi Penyair Pinggir Kali)


KISAH 1


TANPA JAPAMANTRA PAWANG HUJAN



"Aku tadi malam tidak melakukan ritual dan meditasi rapalan ilmu kesaktian aliran kejawen japamantra pawang hujan. Sungguh tidak kulakukan hal itu sama sekali. Sekarang kita coba, bagaimana keadaannya bila pada pelatihan tidak merapalkan ilmu kesaktian aliran kejawen japamantra pawang hujan. 


[27/2 20.44] Ikhsan,penyair Pinggir X: 


Tak berselang lama dari obrolan tersebut hujan mengguyur dengan deras. Terpaksa kami berhenti di teras rumah seseorang untuk memakai jas hujan. Kejadian tersebut tidak hanya sampai di situ. Di tengah perjalanan berikutnya diguyur hujan lagi. Kendaraan yang kami tumpangi melaju terus.


Sampailah di puncak pegunungan Jombang. 


Tiada satupun kendaraan nampak di parkir atas maupun parkir bawah.


Keadaannya sangat lengang.

Hari itu masih pagi.

Sang raja siang mulai membangunkan diri dari peraduan, tapi apa hendak dikata sorotan sinarnya tak mampu menembus daun rimbun yang ditumpangi oleh burung-burung kicau ramai cengkerama.


Udara segar pagi bercampur dingin masih terasa banget.


Kami harus berwudlu terlebih dahulu untuk berdoa di kuburan pertama, dilanjutkan ke kuburan terpencil yang paling ujung yang paling puncak.


Saya selaku guru supranatural yang mengajarkan ilmu kesaktian aliran kejawen aliran Majapahit memberikan wejangan kepada murid,"Sekarang anda tahu sendiri, kan? Selama ini pelatihan kita sudah 9 kali tidak pernah diguyur hujan baik selama keberangkatan, di dalam pelatihan, maupun selama kepulangan, tapi kali ini kita benar-benar terserang hujan."

"Beberapa kali pelatihan supranatural sudah kita lalui di musim hujan dengan cuaca yang sangat ekstrim, tapi tidak pernah kehujanan. Apakah anda masih belum percaya dengan kekuatan ilmu kesaktian supranatural pawang hujan?"


Murid yang bersila di samping tampak termenung. Diam membeku. Keningnya berkerut-kerut membayangkan keadaan cuaca saat pelatihan beberapa kali yang sudqh terjadi.


[27/2 20.46] Ikhsan,penyair Pinggir X: 


"Nah, anda menyaksikan sendiri. Tahu kan. Betapa hebatnya ilmu kesaktian kadigdayaan aliran kejawen japamantra pawang hujan yang saya gunakan."


Begitu pula di dalam sebuah perdagangan kalau anda hanya mengandalkan manajemen, maka dagangan tidak akan bisa laris. Anda perlukan doa, meditasi,  dan ilmu kesaktian pelaris dagangan karena di dalam perdagangan banyak pedagang saling bersaing dan saling berebut yang menggunakan multi variabel termasuk diantaranya kekuatan ilmu pelarisan. Anda harus tahu bahwa di dalam perdagangan itu berlaku kaidah sebuah koin. Ia terdiri dari dua sisi.


[27/2 20.49] Ikhsan,penyair Pinggir X: 


Satu sisi pada koin (uang logam) tersebut adalah berupa kekuatan supranatural, doa, dan meditasi. Dan satu sisi yang lainnya pada koin tersebut adalah berupa manajemen bisnis, finansial bisnis, promosi, dan iklan."


Murid berkata,"Ya, benar. Sekarang saya melihat sendiri kenyataan kejadian ini. Kita benar-benar diserang hujan bila tidak menggunakan ilmu kesaktian aliran kejawen japamantra pawang hujan."


Pelatihan supranatural di puncak pegunungan Jombang kami langsungkan.

Pohon tinggi besar menjulang dan kuburan tua yang membujur sekian abad menjadi saksi pelatihan.

Desir angin membelenggu imajinasi dan membuka alam mistis di bawah redup langit yang membentang di puncak pegunungan Jombang.


Raja siang sedari pagi memancarkan radiasi kini berganti mengurung diri di balik bongkahan awan.

Meski siang hari tapi suasana seperti malam hari. Sunyi sepi dari pengunjung.

Maklumlah ini bukan hari liburan. Pantas aja tiada orang datang kemari.


Sudah lebih dari satu jam meditasi mencapai titik terakhir.

Gumpalan asap dupa bergulung-gulung ditembus angin lalu.

Menebal putih mewangi berputar-putar di atas pusara tua.

Hingga nampak pecahlah gumpalan asap tersebut.


Pecahan gumpalan asap dupa itu dengan sekejap hilang bagai ditelan rekahan alam gaib. Kembali sunyi menghampiri.


Pelatihan supranatural di puncak pegunungan Jombang selesai. 


Kami menutup pintu kuburan terpencil di paling puncak di paling ujung.

"Kriiittt, kriieaaaatt….!!!" derit pintu pagar kuburan yang terbuat dari besi.


Aroma dupa membaur dengan daun-daun pepohonan besar dan rumput-rumputan masih tercium sampai di kejauhan. 


Derap langkah kami berdua semakin cepat meninggalkan kuburan tua.


Kami secepatnya bertolak menuju gunung Penanggungan tepatnya ke Petirtaan Jolotundo untuk pelatihan supranatural tingkat lanjutan. Di sinilah kawah candradimuka yang sebenarnya bagi murid untuk mendapatkan wejangan kadigdayaan dan rapalan japamantra aliran kejawen aliran Majapahit agar murid benar-benar sejajar, sederajat, dan sekuat dengan kesaktian punggawa istana Majapahit. Beberapa tahapan harus dilakukan secara berurutan; menjalani tahapan meditasi pendahuluan, tahapan naturalisasi, tahapan mandi suci di grojokan naga, dan tahapan meditasi inti, serta semadi kecil-kecil. Bagi pertapa sakti diteruskan semadi tingkat tinggi selama beberapa hari.


Di tengah perjalanan menuju gunung Penanggungan kami diguyur hujan sekali dengan derasnya di tengah hari yang sangat terik, bahkan sampai di Petirtaan Jolotundo pada tahapan Meditasi Pendahuluan di Gazebo hujan tak terelakkan.


Usai tahapan Meditasi Pendahuluan saya 

kembali mengulangi wejangan, "Anda lihat sendiri selama kita melakukan pelatihan supranatural di Petirtaan Jolotundo tidak pernah sekalipun hujan deras atau gerimis selama musim hujan ini, bahkan ketika mendung hitam tebal, awan hitam kelam pekat menyelimuti langit Petirtaan Jolotundo, sama sekali tidak turun hujan. Ingat-ingatlah sendiri selama pelatihan di sini dan rasakan suasana selama 9 kali pelatihan supranatural yang sudah kita alami."


[27/2 20.56] Ikhsan,penyair Pinggir X: 


Murid pun menjawab,"Ya, benar. Kita tidak pernah diserang hujan selama musim hujan selama pelatihan supranatural di Petirtaan Jolotundo, tapi kali ini kita benar-benar diterjang hujan. Rupanya ilmu kesaktian pawang hujan aliran kejawen sangat bermanfaat buat pelatihan supranatural kita selama ini."


[27/2 20.58] Ikhsan,penyair Pinggir X: 


Berikutnya saya merapalkan japamantra pembuka "Hong wilaheng……dan seterusnya, dilanjutkan ha na ca ra ka… dan seterusnya, diikuti nga thah ba ga ma nya ya ja dha pa la wa sa ta da ka ra ca na ha" sampai tiga kali. Beserta penjelasan arti japamantra tersebut, manfaat japamantra tersebut, serta filosofi kejawen japamantra tersebut."

 

Akhirnya, kami meneruskan ke Tahapan Naturalisasi dan Tahapan Mandi Suci meski gerimis belum reda sempurna.


[27/2 21.01] Ikhsan,penyair Pinggir X: Selesai Tahapan Naturalisasi dan Tahapan Mandi Suci di Grojogan Naga kolam Petirtaan Jolotundo, kami melanjutkan ke Tahapan Meditasi Inti di tempat terbuka di atas Grojogan Naga di atas kolam pemandian.

Pada saat memasuki Tahapan Meditasi Inti gerimis mulai datang lagi lebih deras dari gerimis sebelumnya, kami tidak membatalkan meditasi inti. Sudah menjadi komitmen apapun yang terjadi, meditasi ini tidak boleh berakhir hanya karena gerimis.


[27/2 21.15] Ikhsan,penyair Pinggir X: 


Langit petirtaan Jolotundo semakin gelap. Awan hitam nan tebal berdatangan dari berbagai arah.

Tujuh dupa yang sedang terbakar dengan asap mengepul yang masih separuh yang sudah dipakai di Tahapan Naturalisasi dan Tahapan Mandi Suci yang menancap di padupan atau perapian saya bawa ke atas lahan terbuka di atas Grojokan Naga. Keanehan mulai terjadi, tiba-tiba tujuh dupa padam seketika bersamaan nyalanya 15 dupa yang kubakar pada tahapan Meditasi Inti.



~ B E R S A M B U N G ~

Bersambung ke Kisah 2

KISAH PELATIHAN SUPRANATURAL

PADA HARI MINGGU 26 FEBRUARI 2023

KISAH 2

Part of preliminary

TATAPAN BANASPATI DI PAGAR PEMBATAS KUBURAN



=============================

KOSAKATA

=============================

Beberapa Istilah:

……..

=============================


KISAH PELATIHAN SUPRANATURAL

PADA HARI MINGGU 26 FEBRUARI 2023

Ditulis oleh ikhsan

(Ikhsan Falihi, Penyair Pinggir Kali)


TANPA JAPAMANTRA PAWANG HUJAN

Karya Ikhsan, S.Pd., M.Pd.

(Ikhsan Falihi, Penyair Pinggir Kali)

Diambil dari kumpulan KISAH SUNYI.


TANPA JAPAMANTRA PAWANG HUJAN

Ditulis di Perbatasan Surabaya dan Sidoarjo pada hari Senin,27 Februari 2023.

Peristiwa terjadi pada hari MINGGU, 26 FEBRUARI 2023.

Lokasi: di puncak pegunungan Jombang.

Diambil dari kisah kehidupan dua anak manusia yang melakukan pelatihan paranormal supranatural di puncak Pegunungan Jombang.


Pertama kali dipublikasikan di status Whatsapp pada hari Senin, 27 Februari 2023 pukul 20.42 WIB.

Dipublikasikan pertama kali di Blogger Ikhsan Falihi http://ikhsanfalihi.blogspot.com

pada hari Selasa, 28 Maret 2023 pukul 07.04 WIB pagi hari.


Penulis cerpen ini lulusan S1 (Sarjana) Pendidikan Matematika tahun 2000 dan lulusan S2 (Magister) Pendidikan Matematika tahun 2006


Penulis cerpen ini masih aktif menjadi pengajar matematika, instruktur matematika, paranormal supranatural, cerpenis dan penyair di tahun 2023.


All the titles can be read in this link (Click on here)
Daftar semua judul dapat di baca di link sini ( Klik di sini)