Tuesday, December 4, 2012

Energy, Impulse, Momentum, And Momentum Conservation Law (Energi, Impuls, Momentum, dan Hukum Kekekalan Momentum)


PHYSICS FOR SENIOR HIGH SCHOOL
FISIKA UNTUK SMA
USAHA DAN ENERGI

1.   USAHA (KERJA)
Usaha adalah kerja yang dilakukan oleh gaya untuk memindahkan benda.
Besarnya usaha (W) dirumuskan :
W = F.cos α. s
Keterangan :
W = usaha dengan satuan Joule (J) = N.m
s   = perpindahan  dengan satuan meter (m)
F  = gaya dengan satuan Newton (N)
Usaha merupakan besaran scalar.

2.   ENERGI (TENAGA)
Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha.
Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan, jadi energy bersifat kekal. Energi hanya dapat berubah bentuk.
Bentuk-bentuk energi antara lain:
Energi kinetik
Energi potensial
Energi panas
Energi listrik
Energi kimia

Energy Kinetik (Tenaga Gerak)
Energy kinetik (tenaga gerak) yaitu  energi  yang dimiliki oleh benda karena geraknya
Energi kinetik dirumuskan :
Ek = ½ m v2
Keterangan :
Ek = energy kinetic dengan satuan Joule (J)
m  = massa suatu benda dengan satuan kilogram (kg)
v  = kecepatan benda dengan satuan m/s

Hubungan Antara Usaha Dengan Energy Kinetik
W = F. s
    = m.a..s  [ingat as = (vt2 – vo2]/2 ]
    = m. (vt2 – vo2]/2
    = ½ mvt2 – ½ mvo2
    = Ekt – Eko
    = Ek2 – Ek1
    = ΔEk
Keterangan :
Ek2 =  ½ mvt2 = energy kinetik akhir
Ek1 =  ½ mv02 = energy kinetik awal
Jadi, usaha merupakan selisih energy kinetik akhir dengan  energi  kinetik awal

Energi Potensial (Tenaga Tempat)
Energi Potensial (Tenaga Tempat) yaitu  energi  yang dimiliki oleh benda karena tempat (posisinya)
Energi potensial dirumuskan :
Ep = m. g. h
Keterangan :
Ep = Energi potensial dengan satuan Joule (J)
m = massa suatu benda dengan satuan kilogram (kg).
g = percepatan gravitasi  dengan satuan m/s2
h = ketinggian benda terhadap permukaan tanah dengan satuan meter (m)
Karena W = m.g , maka Ep = W.h
Jadi, besar energy potensial sama dengan usaha yang dilakukan oleh gaya berat selama jatuh.

Hubungan Usaha Dengan Energi Potensial
Bila benda yang massanya m jatuh dari ketinggian h1, maka usaha yang dilakukan sampai ketinggian h2 adalah :
W = F.s
 = m.g.(h1 – h2)
  = m.g.Δh
 = m.g.h1 – m.g.h2
 = Ep1 – Ep2
 = ΔEp
Keterangan :
Ep1 = Energi potensial awal = m.g.h1
Ep2 = Energi potensial akhir = m.g.h2
Jadi, usaha merupakan selisih energi  potensial

Hukum Kekekalan Energi Mekanik
Bila tidak ada gaya luar yang bekerja pada benda, maka jumlah energi potensial dan energi kinetik adalah tetap.
Em = Ek + Ep
Atau
Ek1 + Ep1 = Ek2 + Ep2
Bila ada gaya luar berupa gaya gesekan maka gukum kekekalan energy mekanik tidak berlaku dan rumusnya menjadi:
Wf = Em2 – Em1
Wf = usaha yang dilakukan oleh gaya gesekan
Em1 = Energi mekanik awal
Em2 = Energi mekanik akhir

DAYA (P)
Daya adalah usaha yang dilakukan gaya per satuan waktu
Atau
Daya adalah kecepatan untuk melakukan usaha
P = W/t = F.s /t = F.v
v = kecepatan rata- rata selama menempuh jarak s
Satuan daya dalam system Si = watt = Joule/s
Satuan lain dari daya = HP (Horse Power)
1 HP = 746 watt
Satuan lain dari  energi  adalah : kwh = kilo watt jam
1 kwh = 3,6 x 106 joule

IMPULS DAN MOMENTUM
1.   IMPULS (I)
Impuls merupakan hasil kali gaya dengan selang waktu.
Impuls merupakan besaran vekktor.
Impuls dirumuskan :
I = F . Δt
I = impuls, dengan satuan Newton.sekon (N.s)
F = gaya impuls, dengan satuan Newton (N)
Δt = selang waktu, dengan satuan detik = sekon (s)

2.   MOMENTUM (P)
Momentum merupakan hasil kali massa benda dengan kecepatan.
Momentum juga merupakan besaran vector.
Momentum dirumuskan :
P = m.v
Keterangan :
P = momentum, dengan satuan kg.m/s = N.s
M = massa suatu benda, dengan satuan kilogram (kg)
V = kecepatan suatu benda, dengan satuan m/s

Hubungan IMPULS Dengan MOMENTUM
I = F . Δt
I = m.a. Δt
[ingatlah:vt = vo + at
               at = vt – vo
               a Δt = vt - vo
              a Δt = v2 – v1 ]
I = m. (v2 – v1)
I = mv2 – mv1
I = P2 – P1
I = ΔP
P2 = momentum akhir
P1 = momentum awal
ΔP = perubahan momentum
 I = impuls
Jadi, impuls = perubahan momentum

HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM
Jika tidak ada gaya luar yang bekerja pada suatu system, maka jumlah momentum system tersebut adalah konstan (tetap)
      I = ΔP
F Δt = ΔP
[Bila F = 0, maka F Δt = 0] sehingga
0     = ΔP
0     = P2 – P1
0     = mv2 – mv1
mv1 = mv2
jumlah momentum awal = jumlah momentum akhir
Peristiwa yang mempunyai gaya luar (F) = 0 adalah tumbukan, senapan – peluru, dan gerak roket
Untuk tumbukan pembahasannya lebih detail dapat dikuti pada publikasi berikutnya.
Silahkan menunggu publikasi mendatang ….
Semoga sukses


All the titles can be read in this link (Click on here)
Daftar semua judul dapat di baca di link sini ( Klik di sini)