Life is the struggle

The struggle needs the sacrifice of the body, the soul, and everything to actualize the hope, the dream, and the love.
Hidup ini Sebuah Perjuangan.
Perjuangan Perlu Pengorbanan atas Jiwa, Raga, dan Segala Kepunyaan demi Terwujudnya Harapan, Impian, Cita-cita, dan Cinta.

Putaran Kehidupan (Rotation of Life)

Life in the World rightly rotates and Walks; it is certainty.
Kehidupan Dunia Berputar dan Berjalan; ialah Keniscayaan

Jembatan Kehidupan (The Bridge of the World)
Ikhsan Falihi pada Sebuah Jembatan

Andai Jembatan ini adalah Penghubung Tujuan. Niscaya Lautan Luas Ini Adalah KEILMUAN. Ijinkan Kuberpijak dan Kumelalui Jembatan Keilmuan tuk Meraih Keselamatan dan Keberhasilan.

IKHSAN Falihi di Pinggir Laut.
(IKHSAN Falihi On The Seaside)

Andai Lautan Itu Luasnya Rinduku, Maka Bentangan Rindu Tiada Surut. Begitu pun Jua Kalian Puas Melarungkan Berjuta IMPIAN.

Penangkal Covid-19

Makanan Penambah Kekebalan Tubuh untuk Menangkal Covid-19

Friday, March 4, 2016

Sorinkling in Silence 13 (Percikan dalam Kesunyian 13) : Syair Bukit Hening

SYAIR BUKIT HENING

Ketika bumi belum hancur
terangnya langit belum luntur
tak pernah diriku mundur
Demi cita-cita terluhur

Andai hikayat menjadi kabur
Maka tauladan bakal terkubur
Karenanya bawa nasehat penghibur
Sebelum cinta sucimu tercebur.

Berjalan tanpa ilmu tadabur
Pasti diri mudah tergiur
Emas intan begitu menghambur
Maka akankah manusia kufur?

Lihatlah dunia dipandang penutur
Bersama luapan jiwa pengatur
mendamba harta tahta tercampur
Tanpa ilmu nasehat pelipur

Dari lembah ke bukit
Mencari hidup walau sakit
Kadang bahagia meski sedikit
Jiwa raga haruslah bangkit.

Bukit menjulang bagai tidur
Menghiasi dataran tak gembur
Itulah persinggahan tak subur
Kiranya bangunan raja termasyhur

Siang malam aku nanti
Mendaki bukit sepenuh hati
Asa jangan pernah mati
Sampai meraih impian pasti

Dari bukit ke lembah
keringat mengucur darah tersimbah
meski terluka haruslah tabah
demi hidup kelak berubah

tetapi pada siapa mengadu?
Bila kabut redup sendu
Masih menutup jalan rindu
Berselimut lara tanpa tandu.

Kiranya kemarau ini sekejap
Begitu lama aku bersiap
Menyambut runtuhan percikan uap
Tetes embun yang kuharap

Tutur kata sang mulia
Kubawa berlari tanpa sia
Lewat tebing jurang dunia
Demi air hidup tersedia

Di jalanmu aku terharu
Ada sinar hidup baru
Bersama langkah terburu-buru
Mengikuti nasehat sang penyeru

Serasa musafir menuju impian
Memilih jalan menuju kejayaan
Banyak rintangan dan cobaan
Menghadang dengan segala tipuan

Berhembus sepoi angin basah
Menyampaikan pesan suatu kisah
Tentang manusia yang resah
Mengejar dunia hingga susah

pesona dunia tipuan mata
menyapa diri tanpa kata
usia hilang sampai renta
beribut mengejar tumpukan harta
Diambil dari Kumpulan Kisah sunyi

(masih bersambung syair ini, nantikan sambungannya pada tulisan mendatang........)

Salam hormat,
dariku
Ikhsan,

Syair Bukit Hening
Ditulis oleh Ikhsan, S.Pd., M.Pd.
Pada tanggal 1 Januari 2016
Di Kota Surabaya, Jawa Timur, Indonesia.
Dipublikasikan pertama kali di blog pada tanggal 4 Maret 2016 
Penyair adalah lulusan S1 (sarjana) pendidikan matematika tahun 2000
Penyair adalah lulusan S2 (magister) pendidikan matematika tahun 2006
Penyair adalah instruktur matematika di ma'had Tahfidzul Quran setingkat SMP/MTs - SMA/MA, pengajar matematika, dan dosen matematika.
Penyair adalah penulis cerpen aktual.


Demikianlah artikel ini dibuat semoga bermanfaat bagi semua pembaca


All the titles can be read in this link (Click on here)
Daftar semua judul dapat di baca di link sini ( Klik di sini)