Life is the struggle

The struggle needs the sacrifice of the body, the soul, and everything to actualize the hope, the dream, and the love.
Hidup ini Sebuah Perjuangan.
Perjuangan Perlu Pengorbanan atas Jiwa, Raga, dan Segala Kepunyaan demi Terwujudnya Harapan, Impian, Cita-cita, dan Cinta.

Putaran Kehidupan (Rotation of Life)

Life in the World rightly rotates and Walks; it is certainty.
Kehidupan Dunia Berputar dan Berjalan; ialah Keniscayaan

Jembatan Kehidupan (The Bridge of the World)
Ikhsan Falihi pada Sebuah Jembatan

Andai Jembatan ini adalah Penghubung Tujuan. Niscaya Lautan Luas Ini Adalah KEILMUAN. Ijinkan Kuberpijak dan Kumelalui Jembatan Keilmuan tuk Meraih Keselamatan dan Keberhasilan.

IKHSAN Falihi di Pinggir Laut.
(IKHSAN Falihi On The Seaside)

Andai Lautan Itu Luasnya Rinduku, Maka Bentangan Rindu Tiada Surut. Begitu pun Jua Kalian Puas Melarungkan Berjuta IMPIAN.

Penangkal Covid-19

Makanan Penambah Kekebalan Tubuh untuk Menangkal Covid-19

Saturday, November 16, 2019

Sprinkling in Silence 26 (Percikan dalam Kesunyian 26) : Secercah Pertengahan Nopember

SECERCAH PERTENGAHAN NOPEMBER
Gubahan Ikhsan

Cerahnya pagi masih belum merobah hasrat untuk keluar kamar. Rasanya ingin malas-malasan di kamar meski sudah bangun. Rupanya Youtubelah yang menyihir aku sampai malas-malasan begini. Terperangkap dalam kamar dengan sajian pengetahuan yang menakjubkan adalah sesuatu yang lumrah. Tapi benar-benar keterlaluan pagi ini. Aku tak mampu membendung hausku pada laut ilmu Youtube. Belum lagi kawan-kawan negara asing ramai-ramai memenuhi Youtube untuk promosi kreasi ilmunya, dagangannya, kemegahan negaranya atau kebudayaannya, atau skillnya, bahkan sosok figur idolanya.

"Waduh, udah jam setengah tujuh. Perutku kosong keroncongan. Udah dua hari berturut-turut kolak mbak Nancy laris manis, aku nggak kebagian tiap mau beli. Hari ini hari Sabtu hari yang ketiga aku harus datang ke warung mbak Nancy untuk nyruput kolak pisang waluh talas mbotheh singkong telo kolang-kaling." clotehku sendirian di kamar. Jam tujuh kurang seperempat kurasa cukup pas mendatangi warung mbak Nancy. Bergegas aku datang ke warung mbak Nancy yang juga jualan  kolak, donat, tahu isi, telo goreng, ote-ote, pisang molen, dan othog-othog.
Kepalaku nginceng panci kolak. "Ya ampuuun, habis bersih seluruh isi panci. Lhoh aku nggak kebagian lagi. gimana nih? Bagaimana mbak. Udah tiga hari ini nggak kebagian. Rasane ngiler mbak kalo gini caranya." gumamku di warung mbak Nancy. Semua jajan mbak Nancy habis laris manis tepat jam setengah tujuh pagi.
"Kamu kesiangan mazz, datangmu kok siang begini" jawabnya sembari ringkas-ringkas wadahnya.
"Lhowh whala mbak ini loh belum jam tujuh ' keluhku.
"Lhouwh hiyo ta mazz. Belum jam tujuh kok udah panas gini, udah seperti siang gini. Kukira udah jam delapan. Besok aja ya mazz" jawab mbak Nancy setengah kaget.
"Ya udah mbak aku beli pisang molen ini aja ya. Seadanya aja, dari pada balik kosongan tangan hampa" ujarku.
"Besok ya mazz kolaknya." janjinya.
"Ya, mbak" jawabku dengan ekspresi nrimo ing pandum.
Aku balik pulang ke kamar yang baru saja menyihirku.
Di pinggir sawah aku di hadang anjing. Kali ini anjing itu tidak seperti biasanya . Warnanya oranye cerah, bulunya lebat bersih dan berdiri semua, ekornya dikibas-kibaskan lemah gemulai tapi tegang, kepalanya dilenggak-lenggokkan menghadangku sambil tubuhnya diputar seperti tarian sufi. Seketika itu pula jari-jemariku kusodorkan padanya sambil perlahan kugerakkan menari padanya. Anjing pun berubah dari tegang dan siap menerkam berubah ramah dan manja. Bokong dan ekornya di dipamerkan dan dikibaskan dengan penuh pesona. Ia memikatku. Ia mulai menggoda dan merayuku. Rasanya aku terbuai dengan binatang ini. Tapi pisang molen yang masih hangat mesra tidak terima karena merdunya suara keroncongan dari lambungku telah memikat menarik pisang molen, aku pun segera pulang meninggalkan anjing.

Waouhh…, Pisang molen pun tlah kulahap abis. Sambil aku memandangi gambar-gambar Youtube, pisang molen mulai menggoyang lidah, melemaskan kerongkongan hingga memenuhi panggilan nyanyian dalam lambung.  

Udah beberapa hari aku bernaksud ngisi OVO (untuk to up saldo). Rasanya pingin nyoba naik Grab pakai OVO. Kutinggalkan kamar untuk menuju masjid Al Akbar Surabaya. Di sana memang banyak driver Grab mangkal. Beberapa perumahan setengah mewah kulalui. Simpang siur driver Grab aku lihat. "Maz Grab…!! Berhenti sebentar mazz, aku butuh Grab." driver pun noleh. 
"Mau apa, butuh apa?" tanyanya.
"Biasa mazz, top up untuk booking nanti " jawabku memelas.
"Ahh, nggak bisa maz. Engkau harus order saya dulu sebelum top up saldo OVO. Aku nggak bisa mazz. Pergi aja ke Alfamart." jawabnya. Aku cuma tertegun dan mikir-mikir. Kulihat driver itu berbaju Grab, tubuhnya besar tampan keren, sepeda motornya tampak mahal mewah. Penampilannya memang parlente. Bukannya driver itu bisa top up saldo. Lhah wong aku dulu pernah di Kebomas Gresik malah ditawari top up saldo OVO oleh driver Grab kok sekarang driver ini bilang nggak bisa. Mana yang benar? Ahh, cari driver lain.
Aku pun meneruskan keliling menuju masjid alakbar. 
Kemudian ketemu lagi driver Grab. Aku panggil lalu berhentilah ia.
"Bisa top up OVO saldo, mazz driver." pintaku.
"Maaf, saldoku kosong. saldoku nol" jawabnya.
Aku tertegun. Nggak abis pikir rasanya. Gimana bisa nol saldonya. Sepeda motornya aja mewah, helmnya mewah, celananya mewah, cuma baju lengan panjangnya bertulis logo Grab.
Sejenak di bawah rumah bertingkat mewah aku tercengang. Masa laluku bersama kang Bejo kini membayang kembali. "Beja-bejane wong urip kabegjan, ajine raga saka busana. Penampilan luar bajumu mencitrakan kesan pertama menggoda dan menentukan kesuksesan langkah selanjutnya" begitulah ucapan kang Bejo yang hidupnya kabegjan berhasil mengelabui boss, mertuanya, dan para pejabat dengan hanya tampilan bajunya saja yang harus dipermak dan dipoles sedemikian rupa agar terkesan kaya dan jagoan serta tidak ketahuan orang rendahan ekonominya. .

Tiba-tiba lamunanku terkoyak oleh derum sepeda motor Grab yang melintas di sampingku.
Aku pun memanggilnya untuk top up saldo OVO.
"Maaf, saldoku abis mazz" jawabnya.
Benarkah saldonya abis? Bajunya parlente, helmnya mahal, celananya mahal, sepeda motornya bermerk, tapi saldo di bawah seratus ribu aja nggak punya. Kok sampai segitunya ya. Nggak nyucuk dengan tampilannya.
"Ahh, benar juga kang Bejo yang sudah memberi pelajaran buatku. Kang Bejo sempat mewanti-wanti aku bahwa kamu harus berpakaian necis, bersepeda motor mewah, dan tampak keren sekalipun kantong lagi bokek kempes biar nggak ketahuan orang, biar orang percaya padamu dan makin banyak job-job atau orderan. Kang Bejo memang melakukan pencitraan dengan mengubah penampilan wajah dan cara berpakaian walaupun ia tergolong orang miskin, bodoh, dan pemalas. Tapi berkat kamuflasenya itu kang Bejo benar-benar mendapat kabegjan. Banyak orang berkata padaku ,"Urip wolak-walike jaman, wong bodoh kalah karo wong pinter, wong pinter kalah karo wong sugih bondho lan pangkat, wong sugih bondho lan pangkat kalah karo wong Bejo."
Ku coba melalukan pesan kang Bejo masa lalu.
Pikiranku mulai teringat Alfamart Pagesangan. Secepat kilat aku meluncur ke sana hingga merapat di sana. 
"Permisi Mbak, permisi ya. Aku mau top up saldo OVO." pintaku di kasir Alfamart.
"Maaf, mazz udah nggak melayani top up saldo OVO. " jawabnya.
"Lhoh bukannya Alfamart ditunjuk OVO untuk isi saldo. Tadi loh mbak aku disuruh driver Grab ke sini. Lhah kok sekarang bilangmu nggak bisa. Nggak melayani. Mana yang benar?" jawabku 
"Ya, Mazz. Benar sekitar tanggal 13 an Nopember kemarin udah nggak bisa melayani top up saldo OVO. Silahkan ke banking aja pak." ujarnya 
"Terima kasih, mbak permisi " ucapku lalu meninggalkan Alfamart.
Perasaan dah nggak nyaman. 
"Halo…, apa kabar ustadzah. Bisa nggak top up saldo OVO. Aku pingin ngisi saldo." ucapku dari pesawat kecil yang berdering.
"Aku nggak bisa. Karena hp ku hanya untuk SMS Bangking aja. Bukan mobile banking. Kalau suami bisa. Coba kirim nomornya. Nanti kukirim ke nomor suami. Untuk isi saldo berapa ratus ribu. Tapi udah di instal aplikasi OVO belum." ujarnya sang teman yang berprofesi ustadzah.
"Waduh, kok pakai install segala. Aku nggak tahulah. Wong aku cuma pingin nyoba isi saldo lima puluh ribu aja kok ruwet gini ya. Nggak jadilah. Aku nggak tahu aturan installnya. Nanti aja kalo dah ketemu driver yang mau ngajarin aku install sambil top up saldo OVO. Urusan uang aku gak berani sembarangan sekarang. Bisa-bisa kecele, dah trauma, uang lima puluh ribu hangus nanti kalau salah langkah. Aku trauma, dulu juga pernah isi saldo kuota internet lima puluh ribu tapi salah. Akhirnya hangus sia-sia uang itu. " jawabku. Telpon Whatsapp pun ku tutup.

Kuteruskan ke pasar Pagesangan, barangkali di sana ada dhawet kesukaanku. Aku bisa nyruput sebagai pengobat hasrat kolag.
Di pasar Pagesangan kesempatan gurauan canda tawa dengan beberapa kenalan. Lumayan lama di pasar ini. 

Saat pulang dari pasar di jalan kulihat seorang driver setengah sunyi tengadah di tepi jalan masjid. Seorang driver kali ini sangat berbeda sekali dengan driver yang sudah kutemui. Bajunya sederhana. Sepeda motornya sederhana terkesan rakyat bawahan. Pendek kata, tidak meyakinkan penampilannya bila ingat nasehat wong Bejo. Tiba-tiba pikiranku pingin memanggil.
"Mazz driver, aku ingin top up saldo mazz. Apa bisa?" tanyaku.
"Berapa sih mazz? Mau nggak lima puluh ribu?" tanyanya.
" Andai engkau minta lebih dari itu. Aku dah siap mazz, bisa tujuh puluh ribu mazz?" pintaku.
"Maaf mazz, saldoku cuma enam puluh enam ribu. Jadi cuma bisa untukmu lima puluh ribu aja " terangnya.
"Silahkan mazz, hp ku ini install dulu OVO nya." jawabku sambil menyerahkan hp yang sudah siap di install dengan sinyal internet Indosat Ooredoo. Dengan sigap beliau tombal-tombol hp milikku untuk diinstall.
"Waoh, kencang sekali sinyalnya. Sinyal indosat Ooredoo sangat kuat sekali di sini. Nggak sampai menitan OVO dah terinstall dari aplikasi Google Playstore" ujar driver sambil membaca petunjuk install dan petunjuk transfer saldo dari driver ke customer.
Dengan cepat saldo OVO sudah terisi ke akun Grabku.
Aku makin terkejut bahkan takjub. Bagaimana tidak!!? Bajunya sederhana, sepeda motornya sederhana tampak lebih murah dibandingkan driver yang kutemui terdahulu, terkesan rakyat bawahan, tidak banyak bicara, melayaniku dengan cepat dan cerdas, bahkan ramah sekali seperti ramahnya rakyat jelata kepada pejabat, bahkan beliau siap top up saldo OVO. Beliau cerdas tuntas menjadi driver Grab. Kualitas layanannya benar-benar siap sedia kapan saja dan siaga di mana saja. Tidak hanya itu beliau mau pulang istirahat dulu karena ada tanda-tanda mulai kantuk. Mengerti kapan harus bertugas dan kapan harus istirahat, bukan orang yang nggragas ngejar setoran. Rupanya beliau bukan sosok pengikut filisofi wong Bejo sing urip kabegjan nanging milih filosofi kuwalitas mawi nrimo ing pandum, ngerti sejatine urip ingkang marganing ngabekti mring sapada lan gusti kang akarya jagat.
Hamung pandungaku mugio Allah paring kasembadan sedaya gegayuhane driver.

Ditulis pada hari Sabtu,16 Nopember 2019.
Peristiwa terjadi pada hari Sabtu,16 Nopember 2019.
Lokasi: Di batas kota Surabaya dan Sidoarjo: Perbatasan Pagesangan Surabaya - Sidoarjo.
Dipublikasikan di Blogger pada hari Sabtu,16 Nopember 2019.

-


All the titles can be read in this link (Click on here)
Daftar semua judul dapat di baca di link sini ( Klik di sini)