Life is the struggle

The struggle needs the sacrifice of the body, the soul, and everything to actualize the hope, the dream, and the love.
Hidup ini Sebuah Perjuangan.
Perjuangan Perlu Pengorbanan atas Jiwa, Raga, dan Segala Kepunyaan demi Terwujudnya Harapan, Impian, Cita-cita, dan Cinta.

Putaran Kehidupan (Rotation of Life)

Life in the World rightly rotates and Walks; it is certainty.
Kehidupan Dunia Berputar dan Berjalan; ialah Keniscayaan

Jembatan Kehidupan (The Bridge of the World)
Ikhsan Falihi pada Sebuah Jembatan

Andai Jembatan ini adalah Penghubung Tujuan. Niscaya Lautan Luas Ini Adalah KEILMUAN. Ijinkan Kuberpijak dan Kumelalui Jembatan Keilmuan tuk Meraih Keselamatan dan Keberhasilan.

IKHSAN Falihi di Pinggir Laut.
(IKHSAN Falihi On The Seaside)

Andai Lautan Itu Luasnya Rinduku, Maka Bentangan Rindu Tiada Surut. Begitu pun Jua Kalian Puas Melarungkan Berjuta IMPIAN.

Penangkal Covid-19

Makanan Penambah Kekebalan Tubuh untuk Menangkal Covid-19

Showing posts with label Kimia SMA. Show all posts
Showing posts with label Kimia SMA. Show all posts

Tuesday, December 4, 2012

Chemistry : Lesson 3 (Pelajaran Kimia 3) : Solution, Concentration, And Colligative Solution (Larutan, Konsentrasi Larutan, dan Sifat Koligatifnya)

CHEMISTRY FOR SENIOR HIGH SCHOOL
KIMIA UNTUK SMA
LARUTAN
Larutan merupakan campuran yang homogen antara zat terlarut dan zat pelarut
Komponen larutan ada dua yaitu:
-       Zat terlarut adalah zat yang terdispersi (tersebat merata) dalam pelarut
-       Zat pelarut adalah zat yang mendispersikan komponen-komponen zat terlarut. Pelarut yang universal adalah air (H2O)
Jika dua atau lebih komponen dicampurkan dan membentuk campuran homogen, maka larutan yang dihasilkan dapat berfasa gas, cair, atau padat yang selanjutnya berturut-turut disebut larutan gas, larutan cair, atau larutan padat.

KONSENTRASI LARUTAN
Konsentrasi larutan menyatakan banyaknya zat terlarut dalam suatu larutan.
Konsentrasi larutan akan tinggi (selanjutnya disebut larutan pekat) bila zat terlarutnya banyak sedangkan pelarutnya sedikit.
Konsentrasi larutan akan rendah (selanjutnya disebut larutan encer) bila zat terlarutnya sedikit sedangkan pelarutnya banyak.
Konsentrasi dapat dinyatakan dengan beberapa cara yaitu:
Persen volume
Persen massa
Kemolaran (Molaritas)
Kemolalan (Molalitas)
Kenormalan (Normalitas)
Fraksi mol

1.   PERSEN VOLUME
Persen volume suatu zat menyatakan jumlah liter suatu zat dalam 100 liter larutan.
Persen (%) volume zat A =    x 100%
Atau
% VA =    x 100%
dengan
% VA = persen volume zat A
VA = volume zat A
Vp = volume zat pelarut
2.   PERSEN MASSA
Persen massa suatu zat menyatakan jumlah gram zat terlarut dalam 100 gram larutan.
Persen (%) massa zat A =    x 100%
Atau
% mA =    x 100%
dengan
% A = persen massa zat A
mA = massa zat A
mp = massa zat pelarut
massa larutan = massa zat terlarut + massa zat pelarut

3.   MASSA JENIS 
Massa Jenis () larutan = massa larutan / volume larutan
Massa Jenis () zat terlarut = massa zat terlarut / volume zat terlarut
Massa Jenis () zat pelarut = massa zat pelarut / volume zat pelarut

4.   KEMOLARAN (MOLARITAS)
Kemolaran menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam satu liter larutan. Kemolaran dirumuskan :
Kemolaran (M) = jumlah mol zat terlarut / satu liter larutan
Atau
 M  =  x  
dengan
M = kemolaran/molaritas (M)
g = massa zat terlarut (gram)
Mr = massa molekul relative zat terlarut
V = volume larutan (mL)

5.   KEMOLALAN (MOLALITAS)
Kemolalan menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam 1000 gram pelarut. Kemolalan banyak digunakan untuk mempelajari sifat-sifat koligatif larutan. Kemolalan dinyatakan dengan rumus:
Kemolalan (m) = jumlah mol zat terlarut / satu kg pelarut
Atau
Kemolalan (m) = jumlah mol zat terlarut / 1000 gam pelarut
Atau
m =  x  
dengan
m = kemolalan (m)
Mr = massa molekul relative zat terlarut
g = massa zat terlarut (g)
p = massa zat pelarut (g)

6.   KENORMALAN (NORMALITAS)
Kenormalan menyatakan jumlah ekivalen zat terlarut dalam satu liter larutan.
N =  dengan ek =  x a
atau
N =   x   x a
atau
N = M x a
dengan
N = normalitas (kenormalan) larutan
ek = ekivalen zat terlarut
m = massa zat terlarut dalam gram
V = volume larutan
M = molaritas (kemolaran) larutan
a = valensi banyaknya ion dalam larutan
pada asam = banyaknya ion H+
Pada basa = banyaknya ion OH-
Pada redoks = banyaknya electron yang diterima atau dilepas pada satu mol senyawa
Pada pengenceran larutan berlaku rumus:
N1V1 = N2V2
dengan
N1V1 = volume dan normalitas sebelum pengenceran
N2V2 = volume dan normalitas sesudah pengenceran
Untuk reaksi penetralan berlaku rumus:
NasamVasam = NbasaVbasa
Untuk reaksi redoks berlaku rumus:
NoksidatorVoksidator = NreduktorVreduktor

7.   FRAKSI MOL
Xp =    
Dengan
xp = fraksi mol zat pelarut
np = jumlah mol zat pelarut
nt = jumlah mol zat terlarut
total fraksi mol = xp + xt = 1


SIFAT KOLIGATIF LARUTAN
Sifat koligatif adalah sifat larutan (encer) yang tidak tergantung kepada jenis zat, tetapi tergantung pada banyaknya zat yang dilarutkan (konsentrasi). Sifat koligatif ini meliputi:
Kenaikan titik didih (Δtd)
Penurunan titik beku (Δtb)
Penurunan tekanan uap (Δp)
Tekanan osmotic (π)

1.   Kenaikan titik didih (Δtd)
Δtd = titik didih larutan - titik didih pelarut
Untuk larutan non elektrolit
Δtd = Kd x m
Untuk larutan  elektrolit
Δtd = Kd x m x i  dengan i = 1 + (n-1) α
dengan
Δtd = kenaikan titik didih
Kd = tetapan titik didih molal
m = molalitas larutan
i = tetapan Van’t Hoff
n = jumlah koefisien kation dan anion
α = derajat ionisasi

2.   Penurunan Titik Beku (Δtb)
Untuk larutan non elektrolit
Δtb = Kb x m
Untuk larutan  elektrolit
Δtb = Kb x m x i  dengan i = 1 + (n-1) α
dengan
Δtb = kenaikan titik beku
Kb = tetapan titik beku molal
m = molalitas larutan
I = tetapan Van’t Hoff
n = jumlah koefisien kation dan anion
α = derajat ionisasi

3.   Penurunan Tekanan Uap (Δp)
Untuk larutan non elektrolit
P = P0 x1
X1 =  fraksi mol zat pelarut
X1 = 1 – x2
Jadi, P = P0 (1 – x2)
 P0 – P = P0X2
        ΔP = P0X2
dengan
X= fraksi mol zat terlarut
ΔP = penurunan tekanan uap
P= tekanan uap jenuh pelarut murni
P  = tekanan uap jenuh larutan
Untuk larutan  elektrolit
        ΔP = P0X2 i  dengan i = 1 + (n-1) α

4.   Tekanan Osmotik
Tekanan osmotik merupakan tekanan terhadap dinding semipermeabel oleh zat pelarut pada suatu larutan. Dinding semipermeabel hanya dapat dilalui oleh zat pelarut.
Untuk larutan non elektrolit:
Π = M.R.T =    .R.T
dengan
n = mol zat terlarut
V = volume larutan
R = tetapan gas = 0,082 lt.atm.K-1
T = suhu dalam Kelvin (0K)
M = molaritas larutan
Untuk larutan  elektrolit
Π = M.R.T.i =   .R.T.i  dengan i = 1 + (n-1) α


 Demikianlah artikel ini dibuat semoga bermanfaat bagi semua pembaca.
Judul Artikel Lainnya Beserta Labelsnya



PENULIS

BAHASA INGGRIS

MATEMATIKA SMP

FISIKA SMP
FISIKA SMA
KIMIA SMA
KISAH SUNYI
BISIK BATIN
AYAT SUCI
FILOSOFI
PEMBERITAHUAN
PENULIS




All the titles can be read in this link (Click on here)
Daftar semua judul dapat di baca di link sini ( Klik di sini)