Sunday, February 24, 2019
NASEHAT SESEPUH: Ikan di Lautan
2/24/2019 04:29:00 PM
Nasehat Sesepuh
Ikan di Lautan
NASEHAT SESEPUH
Digubah di Surabaya
Oleh Ikhsan Falihi
1 Oktober 2018
Dipublikasikan di Blogger pada hari Minggu tanggal 24 Februari 2019
“Pada gelombang yang dahsyat dalam lautan ikan-ikan itu asyik berenang menikmati kehidupan, minum air laut, berenang, dan mencari makan. Pantang baginya menyerah. Ikan-ikan juga berjuang menyelamatkan diri dari serangan musuh-musuhnya. Meskipun bertahun-tahun minum air laut, ikan-ikan tersebut tak kunjung asin sebagaimana asinnya air laut. Mereka tak terpedaya oleh lingkungannya, masih utuh jati dirinya.
Seharusnya manusia pun begitu. Selagi hidup masih berlangsung, berjuanglah di mana pun berada, tetaplah menjadi jati diri anda, kuatkan tekad tak terpedaya suasana lingkungan sebagaimana ikan di lautan.
”
Wednesday, February 20, 2019
NASEHAT SESEPUH: Di Pantai
2/20/2019 06:45:00 AM
Nasehat Sesepuh
Di Pantai
NASEHAT SESEPUH
Digubah di Surabaya
Oleh Ikhsan Falihi
1 Mei 2016
“Bila belum percaya, berdirilah di pantai saat petang. Amati matahari itu, wajahnya tenggelam di antara deburan ombak. Ia menyibukkan dirinya untuk mandi dengan air yang melimpah membersihkan jiwa raganya dari tugas-tugas dunia. Sepanjang keheningan malam menjadi munajat baginya. Malam-malam dilaluinya dengan kebersihan dan kesucian untuk terbit esok tiba.
Demikian halnya manusia, dan kesibukan dunia selama seharian ditutup malam baginya, maka penuhilah malam dengan membersihkan jiwa beserta segala dzikiran
“
Friday, February 15, 2019
NASEHAT SESEPUH: Cermin Naluri
2/15/2019 07:24:00 AM
Nasehat Sesepuh
NASEHAT SESEPUH
Digubah di Surabaya
Oleh Ikhsan Falihi
7 September 2004
“Sebab seberkas sinar pedoman dapat memantul terang dari cermin naluri yang bersih.
Sepantasnya setiap keadaan bersihkan cermin naluri dari berbagai tirai”
Monday, February 11, 2019
NASEHAT SESEPUH: Sebesar Kapal
2/11/2019 03:22:00 PM
Nasehat Sesepuh
Sebesar Kapal
NASEHAT SESEPUH
Digubah di Surabaya
Oleh Ikhsan Falihi
1 April 2014
“Tak perlu risau walau masalah kehidupan sebesar kapal yang terhempas gelombang besar, yakinlah anugerah-Nya dan rahmat-Nya lebih besar lagi luas dari samudera yang membentang.
Perumpamaan perjalanan kehidupan dunia menuju akhirat seperti kapal mengarungi samudera yang senantiasa terombang-ambing badai dan gelombang.
Carilah nakhoda yang pandai mengerti kemudi dan bisa memegang pedoman agar selamat sampai semenanjung bahagia.
Sebaik-baik nakhoda adalah nakhoda yang siap, cerdas, dan pintar melafazhkan kalam Tuhan selama berlayar agar para penumpang tenang dalam menghadapi terjangan badai dan gelombang.
Ambillah nakhoda yang berilmu tinggi, banyak, dan luas.
Sama-sama berkehendak, sama-sama bertindak, jangan berlagak, moga dikabulkan Tuhan Yang Maha Kehendak.
Agar derajat kehidupan bisa terangkat, sudah sepantasnya nakhoda yang berilmu tinggi, luas, dan banyak serta paling beriman yang berhak dan bisa memegang kemudi dan pedoman”
Sunday, February 10, 2019
NASEHAT SESEPUH: Senja Tenggelam
2/10/2019 05:46:00 AM
Nasehat Sesepuh
NASEHAT SESEPUH
Digubah di Surabaya
Oleh Ikhsan Falihi
10 Januari 2014
“Dan ketika senja tenggelam sebab ditelan kegelapan malam bukan saatnya sibuk mencari lentera, tetapi waktu itulah kita harus menikmati terang kemilauan.
Oleh karena itu, usaha keras untuk mendapatkan lentera yang cukup menerangi kegelapan harus diupayakan sebelum senja tiba.”
Friday, February 8, 2019
NASEHAT SESEPUH: Kontemplasi
2/08/2019 05:59:00 AM
Nasehat Sesepuh
NASEHAT SESEPUH
Ditulis di Surabaya
Oleh Ikhsan Falihi
Jumat, 8 Februari 2019
"Dan dari sepercik kontemplasi di tengah hiruk-pikuk dunia biarlah tersingkap substansi manifestasi kehambaan kepada Yang Maha Punya."
Wednesday, February 6, 2019
NASEHAT SESEPUH: Terlalu Jumud
2/06/2019 11:09:00 PM
Nasehat Sesepuh
NASEHAT SESEPUH
Ditulis di Surabaya
Oleh Ikhsan Falihi
Senin, 5 Februari 2019
"Engkau tahu angsa begitu mahir berenang di kolam. Betapa pun mahirnya angsa tersebut ternyata tiada satu pun angsa yang bisa menyeberangi samudera dengan kekuatan bulunya.
Sama halnya dengan manusia betapa pun pintarnya manusia jangan pikir ia bisa mengerti segala-galanya.
Demikian pula manusia yang paling kaya di dunia ternyata tidak akan pernah ditemukan si kaya tersebut sanggup membeli suatu negara apalagi dunia seisinya.
Sungguh terlalu jumud begitu jahlun membangga-banggakan kepintaran, kemahiran, kekuasaan, atau kekayaan kelewat batas. "
Daftar semua judul dapat di baca di link sini ( Klik di sini)