Life is the struggle

The struggle needs the sacrifice of the body, the soul, and everything to actualize the hope, the dream, and the love.
Hidup ini Sebuah Perjuangan.
Perjuangan Perlu Pengorbanan atas Jiwa, Raga, dan Segala Kepunyaan demi Terwujudnya Harapan, Impian, Cita-cita, dan Cinta.

Putaran Kehidupan (Rotation of Life)

Life in the World rightly rotates and Walks; it is certainty.
Kehidupan Dunia Berputar dan Berjalan; ialah Keniscayaan

Jembatan Kehidupan (The Bridge of the World)
Ikhsan Falihi pada Sebuah Jembatan

Andai Jembatan ini adalah Penghubung Tujuan. Niscaya Lautan Luas Ini Adalah KEILMUAN. Ijinkan Kuberpijak dan Kumelalui Jembatan Keilmuan tuk Meraih Keselamatan dan Keberhasilan.

IKHSAN Falihi di Pinggir Laut.
(IKHSAN Falihi On The Seaside)

Andai Lautan Itu Luasnya Rinduku, Maka Bentangan Rindu Tiada Surut. Begitu pun Jua Kalian Puas Melarungkan Berjuta IMPIAN.

Penangkal Covid-19

Makanan Penambah Kekebalan Tubuh untuk Menangkal Covid-19

Showing posts with label Bisik Batin. Show all posts
Showing posts with label Bisik Batin. Show all posts

Friday, February 10, 2017

Verses of Eternal Love : Syair Keabadian Cinta

VERSES OF ETERNAL LOVE
Written by Ikhsan, S.Pd., M.Pd.
SYAIR KEABADIAN CINTA
Gubahan Ikhsan, S.Pd., M.Pd.

Sengaja menjajar kata-kata
agar berasa dan bertahta
pesona syair keabadian cinta
pada kilauan dunia nyata

karena ini bukanlah dusta
bukan pula suara derita
namun ialah penghibur bertitah
dan penyejuk nasehat kata

kapan datangnya cinta sejati?
semua orang akan mengerti
jawaban yang benar pasti
sejak lahir hingga mati

ketika manusia dalam balutan
cinta yang tiada rentan
maka ada kebahagiaan bertautan
menghapus segala raga kepenatan

Cinta sejati, siapa pemberinya?
Pasti tuhan yang Mahakaya
bukan pangeran bukan saya
bukan raja bukanlah sahaya

Cinta sejati teruntuk ilahi
bukan teruntuk kekasih dinikahi
karena dorongan nafsu birahi
yang selama ini merusuhi

Walau debu-debu jalan
menaburi cinta dengan pelan
terlihatlah cinta seterang rembulan
sekalipun gelap malam menelan

mengapa cinta menjadi lahan
pelampiasan dirasuki nafsu tipuan
dari manusia yang ditahan
oleh ambisi harta murahan

Aku bercinta kerana hakikat
Bukan kerana tingginya pangkat
yang cuma sekejap melekat
lalu lepaslah tali pengikat
                                                                   
Duhai cinta, abadilah selalu
walau padamu tersayat sembilu
usahlah pergi karena malu
Usahlah hilang karena pilu

Putihlah cinta pada jiwa
mengalir bebas seperti nyawa
hidup menyatu laksana hawa
menghapus lara raga tua

Meski raga makin rapuh
secercah cinta masih ampuh
jangan pikirkan bisa lumpuh
walau zaman berubah menyepuh

Tak lapuk oleh waktu
tak remuk oleh batu
kerana Tuhan telah membantu
mengatur keabadian cinta bersatu

S E L E S A I
TERIMA KASIH
=============================
Beberapa Istilah:
=============================

SYAIR KEABADIAN CINTA
Karya Ikhsan, S.Pd., M.Pd.
Diambil dari kumpulan KISAH SUNYI.

SYAIR KEABADIAN CINTA
Diambil dari kisah kehidupan rakyat desa
Lokasi Peristiwa : Sepanjang perjalanan kehidupan.
Kejadian : Sepanjang perjalanan kehidupan.
Ditulis di Sidoarjo-Gresik-Surabaya, Senin 26 Desember 2016 sampai Kamis 9 Februari 2017

Dipublikasikan pertama kali di blog http://ikhsanfalihi.blogspot.co.id
Dipublikasikan pertama kali pada hari Jumat 10 Februari 2017

Penulis cerpen ini lulusan S1 (Sarjana) Pendidikan Matematika tahun 2000 dan lulusan S2 (Magister) Pendidikan Matematika tahun 2006
Penulis masih aktif sebagai dosen matematika di perguruan tinggi swasta.
Penulis masih aktif menjadi instruktur matematika di Ma'had Tahfidzul Qur’an setingkat SMP/MTs - SMA/MA.
Penulis masih aktif menyusun syair.





Friday, August 12, 2016

The Verses of the Mothers : Syair Bunda

The Verses  talk about the fact of the mothers happened in Indonesia from the beginning of the pregnancy to the death. After the children were born, the mothers took care of them and guided them. The mothers were extremely old  and then they got dead.  Finally, All of the children and the world were left, and then the mothers were toward the hereafter forever.
Sorry, These verses haven't translated into English.
The following verses are full (complete)

THE VERSES OF THE MOTHERS
Created by Ikhsan, S.Pd., M.Pd.
SYAIR BUNDA
Gubahan Ikhsan, S.Pd., M.Pd.

Aku rangkai sebuah kisah
Tentang bunda yang merasa
Merawat anak dengan asa
Berjuang hingga semuanya dewasa.

Ini bukanlah sebuah kepalsuan
Tapi kehidupan dalam kenyataan
Bolehlah kawan simak pengakuan
Para bunda yang kepayahan

Mulai awal kehidupan dunia
Hingga wafat yang mulia
Dengan beragam cobaan tersedia
Dan segala cinta bahagia

Bunda, berbulan-bulan insan
Bersemayam di rahim keemasan
Engkau sabar dalam hempasan
Bakal bayi mungil ingusan

Rasanya tidurmu tak nyenyak
Ketika kandungan berumur banyak
Ranjangmu juga bersanding minyak
Sebentar lagi terlahir anak

Bayi pun benar terlahirkan
Tangisannya memang sungguh dirindukan
Ditimang mesra dalam pelukan
Oleh setiap yang mengharapkan

Padahal baru saja bunda
Terasa tak tersadar pada
Saat-saat kesakitan menggoda
Bertaruh nyawa rela tiada

Bunda pun mulai menyadari
Bayi yang sekian hari
Dinanti untuk segera berseri
Bersama hidup ditaburi kesturi

Memeluk mencium sepenuh kasih
Terukir harapan di sisi
Jangan kira kayu besi
Dialah bayi yang menghiasi

Dilumuri bedak disirami wangi
Disusui disuapi lalu dituangi
Madu kasih yang disayangi
Tersenyum berpolah lalu disanjungi

Lalu besarlah anak-anakmu
Jiwamu tak pernah jemu
Menyiapkan keperluan yang diramu
Laksana tamu yang dijamu

Wahai bunda, tampaklah saja
Anak yang minta dipuja
Terkadang cerewet terkadang manja
Mengharap uang laksana raja

Namun dirimu tak marah
Malahan turut padanya terserah
Bagai aliran air searah
Menuju lautan luas bersegera

Bunda, padamu tiada amarah
Bila anakmu sakit parah
Karena cintamu tiada tara
Sentuhanmu turut pelipur lara

Susah payah bunda memasak
Pada waktu yang mendesak
Tak pernah merasakan sesak
Napas kehidupan tanpa terisak

Makanan lezat sudah tersaji
Harumnya sesegar daun suji
Darimu yang sudah teruji
Tak pernah menuntut gaji

Siang malam bunda bekerja
Mencari nafkah sambil memuja
Pada Tuhan Mahakuasa saja
Agar tersedia uang belanja

Ketika anak-anakmu menyebar
Kadang perasaanmu berdebar-debar
Menanti kapan datangnya kabar
Diiringi doa yang bertebar

Pada usia beranjak senja
Bunda tak kuat bekerja
Tersirat semangatnya semakin membaja
Mengarungi renta bersandar meja

Saat tua keadaan bunda
Tiada daya tiada berada
Hanya penghormatan dari ananda
Bagai surga membentang menanda

Begitu tahu ajalmu tiba
Semua anak terkesima iba
Berlinangan air mata bersimbah
Berpisah denganmu anakmu bertabah

Bunda, kuucapkan selamat jalan
Teriring doa bersiulan pelan
Ke alam baka menelan
Hidangan bahagia penuh kekekalan
E N D
THANKS SO MUCH
S E L E S A I
TERIMA KASIH
THE VERSES OF THE MOTHERS
I offer respectfully to my loved mother who has been passed away in the Gatoel Hospital in Mojokerto, East Java, Indonesia on Saturday, 23th July 2016.
And then offered respectfully to all of the mothers who have been passed away.
Written in Mojokerto (East Java, Indonesia), Friday, 22nd July 2016 until in Surabaya (East Java, Indonesia), Friday, 12th August 2016.
Published firstly on Friday, 12th August 2016 Time 16.37 Indonesia).
Published firstly in the blog http://ikhsanfalihi.blogspot.co.id

THE VERSES OF THE MOTHERS
Created by Ikhsan, S.Pd., M.Pd.
Taken from the compilation "SPRINKLING IN SILENCE"

The Writer was graduated from Department of Mathematics Education S1 in 2000 and Department of Mathematics Education in 2006.
The Writer is still active in writing the actual short stories and the other verses.
The Writer is a lecturer in Department of Mathematics Education in Private University.
The Writer is also an instructor in the cottage of Tahfidzul Qur’an.

SYAIR BUNDA
Kupersembahkan buat ibunda tercinta yang telah wafat pada hari Sabtu 23 Juli 2016.
di Rumah Sakit Gatoel Mojokerto, Sabtu 23 Juli 2016.
dan juga kupersembahkan buat para bunda lainnya yang sudah wafat.
Ditulis di Mojokerto, Jumat, 22 Juli 2016 hingga di Surabaya, Jumat, 12 Agustus 2016.
Dipublikasikan pada hari Jumat, 12 Agustus  2016 Pukul 16.37 WIB.
Dipublikasikan pertama kali di blog http://ikhsanfalihi.blogspot.co.id

SYAIR BUNDA
Gubahan Ikhsan, S.Pd., M.Pd.
Diambil dari kumpulan PERCIKAN DALAM KESUNYIAN

Penulis syair ini lulusan S1 (Sarjana) Pendidikan Matematika tahun 2000 dan lulusan S2 (Magister) Pendidikan Matematika tahun 2006
Penulis masih aktif sebagai dosen matematika di perguruan tinggi swasta.
Penulis masih aktif menjadi instruktur matematika di ma'had Tahfidzul Qur’an setingkat SMP/MTs - SMA/MA.
Penulis masih aktif menyusun cerpen.

Tuesday, June 21, 2016

Syair Surabaya 2016

SYAIR SURABAYA 2016
Karya Ikhsan, S.Pd, M.Pd.

Zaman resah berbisik kecanggihan
Walau terasa ada kegaduhan
Mesin-mesin tanpa rasa kelelahan
Mengikuti arus deras perubahan

Surabaya ooh Surabaya 2016
Gemuruhnya sempat aku balas
Meski orang tidur pulas
Roda berputar rela tergilas


Sepeda motor mobil sedan
Melaju kencang menyalip badan
Para pedagang pisang setandan
Karena mereka tiada bermedan


Balai kota airnya memancar
Semburan air mancurnya diincar
Anak-anak mandi berpencar
Senanglah hati tiada dicecar



Pergi mencari sesuap nasi
Ke kedai Tunjungan berkasih
Harganya mahal lumayan bergengsi
Sajiannya lezat tiada basi

Pantai Kenjeran masih ramai
Alangkah senang pantainya damai
Ikan dan airnya menyemai
Panorama kota nan permai

Cobalah berdiri sedikit berupaya
Jangan bimbang wisatanya dipercaya
Tanjung Perak ujung Surabaya
Tiupan anginnya menembus cahaya


Kau temukan patung surabaya
dekat kebun binatang raya
Ada haru melihat buaya
berkata kau harus kaya






Hijau kota mulai tampak
Menghias taman jalan setapak
Turut senang para bapak
Bersama walikota warganya kompak

Banyak universitas tempat mengasah
Ada UNAIR ITS UNESA
Pilihan pendidikan yang sah
Bagi generasi setiap masa

Tambahlah amal pertebal iman
Bangun Surabaya hapus kezaliman
Mengadu nasib dekat pemukiman
Menata paving depan halaman

Siapkan bekal tapi pasti
Bangkitkan semangat jangan mati
Karena Surabaya sungguh berarti
Untukmu yang selalu menanti



SELESAI
TERIMA KASIH
=============================
SYAIR SURABAYA 2016
Karya Ikhsan, S.Pd., M.Pd.
Diambil dari kumpulan KISAH SUNYI.

SYAIR SURABAYA 2016
Kisah yang tercipta dari kehidupan nyata rakyat Surabaya.
Ditulis di Surabaya, Rabu 25 Mei 2016 – Senin 20 Juni 2016.
Dipublikasikan pada hari Selasa, 21 Juni 2016 Pukul 05.35 WIB.
Dipublikasikan pertama kali di blog http://ikhsanfalihi.blogspot.co.id

Penulis cerpen ini lulusan S1 (Sarjana) Pendidikan Matematika tahun 2000 dan lulusan S2 (Magister) Pendidikan Matematika tahun 2006
Penulis masih aktif sebagai dosen matematika di perguruan tinggi swasta.
Penulis masih aktif menjadi instruktur matematika di ma'had Tahfidzul Qur’an setingkat SMP/MTs - SMA/MA.
Penulis masih aktif menyusun syair.


All the titles can be read in this link (Click on here)
Daftar semua judul dapat di baca di link sini ( Klik di sini)